بِسْـــــــمِأللَّهِ ألرَّحْمَنِ ألرَّحِيْم -Mari sama-sama kita mengkaji untuk -Apa kita ada untuk hidup ? -Hidup untuk apa? -Tanda
SMP NEGERI ................ RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN RPL BIMBINGAN KLASIKAL 1. Materi /Topik Bahasan Menghargai perbedaan dan keberagama. 2. Bidang Bimbingan Sosial 3. Jenis Layanan Informasi 4. Tujuan Layanan Agar siswa dapat mencapai kematangan berprilaku Sosial. 5. Fungsi Layanan Pemahaman 6. Sasaran Layanan/Semester Kelas IX/ Ganjil 7. Tempat Penyelenggaraan Ruang Kelas 8. Waktu Penyelenggaraan 1 X 40 menit 9. Penyelenggara Layanan Guru BK 10. Pihak-pihak yang Dilibatkan - 11. Metode Ceramah, diskusi dan penugasan 12. Media dan Alat power point, LCD, Laptop 13. Uraian Kegiatan/Skenario TAHAP Pembukaan URAIAN KEGIATAN - Kegiatan inti Penutup Salam Menanyakan kabar Kontrak layanan kesepakatan layanan , hari ini kita akan melakukan kegiatan selama 1 jam pelayanan, kita sepakat akan melakukan dengan baik. WAKTU 5’ Ice breaker berbagai macam variasi. - Guru BK menjelaskan tentang keberagaman dan 30’ perbedaan. - Guru BK mengajak siswa untuk melihat wilayah negara kita yang penuh dengan keberagaman dan perbedaan. - Guru BK membagi kelas menjadi 4 kelompok, 1 kelompok 8 orang Peserta didik mendiskusikan materi tentang materi perbedaan dan keberagaman yang ada di wilayah negara kita Republik Indonesia. - Setiap kelompok diberi tugas mendiskripsikan kembali tentang menghargai perbedaan dan keberagaman. - Masing-masing anggota kelompok menuliskan dampak positif dan negatif dari adanya perbedaan dan keberagaman kemudian menyimpulkannya. - Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas secara bergantian ,kelompok yang lain memberi tanggapan. - Guru BK memberi kesimpulan materi 5’ Evaluasi Refleksi hasil , setiap peserta didik menuliskan di kertas yang sudah disiapkan. 14. Sumber Materi 15. Rencana Penilaian - Laiseg 1. Media Bimbingan dan Konseling 2. Buku yang relevan dengan materi Penilaian proses Antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan Penilaian hasil Understanding Pemahaman peserta didik terhadap Adanya perbedaan dan keberagamam. Comportable Perasaan yang dialami peserta didik setelah menerima layanan informasi tentang perbedaan dan keberagaman. Action Rencana tindakan yang akan diambil peserta didik setelah menerima layanan ini. - Laijapen Pengamatan terhadap peserta didik dalam waktu 1 minggu sampai 1 Bulan .Peserta didik dapat menerima perbedaan dan keberagaman. - Laijapan Pengamatan terhadap peserta didik dalam waktu 1 bulan sampai 1 semester . Peserta didik dapat menghargai perbedaan dan keberagaman. 16. Catatan Khusus ………………………………………………………… Pranbon, 04 Agustus 2015 Mengetahui, Kepala Sekolah, Guru BK/Konselor, ............................. ............................. ................................. NIP. LAMPIRAN-LAMPIRAN 1. Uraian materi 2. Lembar kerja siswa 3. Instrumen penilaian 4. Media Lampiran 1. Uraian Materi MENGHARGAI PERBEDAAN DAN KEBERAGAMAN Negara Indonesia adalah negara yang terdiri dari banyak pulau dan lautan yang sangat luas. Yang terdiri dari bermacam-macam suku bangsa, bahasa daerah, adat istiadat, agama dan kepercayan, ras, warna kulit, peradaban yang berbeda. Hal tersebut menunjukan bahawa negara kita banyak perbedaan dan keberagaman. Perbedaan dan keberagaman merupakan aset dan sumber daya yang perlu dikembangkan, semua itu merupakan kekayaan bangsa Indonesia. Adanya perbedaan dan keberagaman bangsa Indonesia itu akan menjadi modal dasar pembangunan bangsa kita sendiri, jika kita saling menghormati dan menghargai adanya perbedaan dan keberagaman tersebut. Sebaliknya jika masyarakat Indonesia tidak mau saling menghargai dan menghomati adanya perbedaan dan keberagaman tersebut, maka akan menimbulkan berbagai macam masalah. Misalnya perkelahian antar suku, kekerasan, pelecehan, penghinaan dan sebagainya. Perlu difahami bahwa perbedaan pendapat, perbedaan peradaban akan tampak dalam perbedaan bersikap dan berperilaku. Apabila remaja banyak belajar tentang karakter lintas budaya, agama, suku, keadaan sosial ekonomi dalam masyarakat, tentu akan menjumpai keberagaman, masing-masing akan memiliki keunikan sendiri-sendiri. Bila kita dapat menikmati, mempelajari, menghormati dan menghargainya pasti akan menemukan sesuatu, yang merupakan kelebihan yang bisa kita banggakan. Oleh karena itu remaja harus belajar mengendalikan diri untuk tidak mudah terpengaruh atau bersikap emosional bila menjumpai bentuk sikap prilaku yang berbeda atau menyinggung perasaan. Jadi akan lebih baik bersikap rasional serta mempelajari faktor latar belakang permasalahan terlebih dahulu. Suatu fenomena yang sering kita jumpai saat ini, kenakalan dan kekerasan yang terjadi pada remaja, khususnya terjadi pada pelajar akhir-akhir ini, menunjukkan kondisi yang sangat memprihatinkan. Berbagai kekerasan dan tawuran pelajar diberbagai kota di Indonesia, mengejudkan semua fihak dan merupakan permasalahan yang serius yang harus segera dicarikan penanganannya secara tepat. Kenakalan dan kekerasan pelajar menunjukan adanya permasalahan pada diri siswa, dimana dalam memandang perbedaan dan keberagaman tersebut hanya secara dangkal dan emosional semata. Oleh karena itu remaja harus belajar membangun interaksi yang sehat dengan lingkungannya. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa cenderung untuk lebih menggunakan bahasa kekerasan dari pada bahasa santun dan beradab. Hal tersebut merupakan masalah yang sangat besar dilingkungan masyarakan dan harus segera diatasi. Jika pembiaran dilakukan terus menerus tanpa ada upaya untuk menangani, sama artinya dengan memberi peluang untuk timbulnya masalah yang lebih komplek. Begitu juga bentuk kekerasan yang sudah meluas di dunia maya melalui internet. Pelecehan, penghinaan, ancaman, pencemaran nama baik maupun bentuk pelecehan lainnya merupakan kekerasan psikhologis. Media masa memiliki andil besar dalam menumbuhkan aklim kekerasan di masyarakat melalui tayangan berita kekerasan secara terus menerus. Informasi tentang kekerasan yang ditayangkan terus menerus, tanpa ada tindakan nyata untuk mengatasinya, timbul kesan “pembiaran” sehingga menyebabkan akumulasi tentang kekerasan menjadi hal biasa. Hal tersebut meembentuk sudut pandang yang keliru pada masyarakat, masyarakat akan memandang kekerasan merupakan hal yang biasa serta melemahkan kepekaan masyarakat itu sendiri. Tingkat kekerasan dikalangan remaja hingga tingkat tertentu akan menjadi indikator awal kehancuran sebuah bangsa. Mengejalanya prilaku agresif dan kekerasan dikalangan remaja/pelajar, salah satu faktor penyebabnya adalah kelalaian yang terjadi sejak dini, toleransi/pembiaran oleh orang tua, orang-orang yang lebih dewasa dan Guru terhadap prilaku agresif ringan, baik di rumah ataupun di sekolah. Oleh karena itu peran komunitas karakter orang tua, sekolah,institusi keagamaan, media, pemerintah dan masyarakat menjadi sangat penting, dan hendaknya dapat memberikan keteladanan, pembiasaan dan intervensi yang positif secara konsiten, tarus menerus. Dengan demikian akan membentuk sebuah pribadi, budaya dan karakter yang kuat bagi remaja/pelajar. Lampiran 2 Lembar Kerja Siswa 1. Apa dampak adanya perbedaan dan keberagaman bagi bangsa Indonesia? Jelaskan! 2. Contohkan dampak positif dan dampak negatif yang berkaitan dengan adanya perbedaan dan keberagaman di kelas kalian! Lampiran 3 Instrumen Penilaian LEMBAR REFLEKSI DIRI Pilihlah dengan cara mencentang √ jawaban “YA” apabila anda setuju dan jawaban “ TIDAK” apabila anda tidak setuju REFLEKSI Saya merasa sangat perlu dengan materi ini Menurut saya materi ini sangat menarik Saya sangat memahami materi yang telah diberiikan Saya merasa sangat perlu bantuan dari guru BK untuk memahami adanya perbedaan dan keberagaman dalam kehidupan kita. YA TIDAK SMP NEGERI ................ RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN RPL BIMBINGAN KLASIKAL 17. Materi /Topik Bahasan Ketagihan belajar. 18. Bidang Bimbingan Belajar. 19. Jenis Layanan Informasi 20. Tujuan Layanan Agar siswa dapat belajar dengan baik dan berkualitas. 21. Fungsi Layanan Pemahaman 22. Sasaran Layanan/Semester Kelas IX/ Ganjil 23. Tempat Penyelenggaraan Ruang Kelas 24. Waktu Penyelenggaraan 1 X 40 menit 25. Penyelenggara Layanan Guru BK 26. Pihak-pihak yang Dilibatkan Guru bidang studi. 27. Metode Ceramah, diskusi dan penugasan. 28. Media dan Alat power point, LCD, Laptop 29. Uraian Kegiatan/Skenario TAHAP Pembukaan URAIAN KEGIATAN - Kegiatan inti Penutup Salam Menanyakan kabar Kontrak layanan kesepakatan layanan , hari ini kita akan melakukan kegiatan selama 1 jam pelayanan, kita sepakat akan melakukan dengan baik. WAKTU 5’ Ice breaker berbagai macam variasi. Guru BK menjelaskan tentang pentingnya belajar bagi 30’ seorang pelajar. - Guru BK membagi kelas menjadi 4 kelompok, 1 kelompok 8 orang Peserta didik mendiskusikan materi tentang belajar yang baik dan berkualitas. - Setiap kelompok diberi tugas mendiskripsikan kembali tentang bagaimana agar kita dapat belajar dengan baik dan berkualitas. - Masing-masing anggota kelompok menuliskan kembali dari hasil diskusi tentang belajar yang baik dan berkualitas dan menyimpulkannya. - Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas secara bergantian ,kelompok yang lain memberi tanggapan. - Guru BK memberi kesimpulan materi 5’ Evaluasi Refleksi hasil , setiap peserta didik menuliskan di kertas yang sudah disiapkan. 30. Sumber Materi 31. Rencana Penilaian - Laiseg 1. Media Bimbingan dan Konseling 2. Buku yang relevan dengan materi Penilaian proses Antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan Penilaian hasil Understanding Pemahaman peserta didik terhadap cara Dan kebiasaan belajar yang baik di sekolah. Comportable Perasaan yang dialami peserta didik Setelah menerima layanan informasi tentang cara Belajar yang baik dan berkualitas. Action Rencana tindakan yang akan diambil peserta didik setelah menerima layanan ini. - Laijapen Pengamatan terhadap peserta didik dalam waktu 1 minggu sampai 1 Bulan .Peserta didik dapat melakukan kegiatan belajar dengan baik di sekolah. - Laijapan Pengamatan terhadap peserta didik dalam waktu 1 semester sampai 1 tahun . Peserta didik dapat menerapkan cara belajar yang baik dan berkualitas. 32. Catatan Khusus ………………………………………………………… Prambon, 04 Agustus 2015 Mengetahui, Kepala Sekolah, Guru BK/Konselor, ............................. ............................. ............................. NIP. LAMPIRAN-LAMPIRAN 5. Uraian materi 6. Lembar kerja siswa 7. Instrumen penilaian 8. Media Lampiran 1. Uraian Materi KETAGIHAN BELAJAR Untuk mewujudkan cita – cita bukanlah hal yang mudah,tetapi diperlukan adanya usaha,biaya dan merupakan hal utama dan petama yang harus dimiliki oleh setiap pelajar,bukan berati uang dan doa tidak pepatah mengatakan bahwa barakit-rakit kehulu berenang ketepian yang artinya bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian yang berarti untuk mendapatkan kebahagiaan kita harus bersakit-sakit dahulu berusaha,belajar .Untuk dapat belajar dengan baik sebaiknya anda harus mengetahui tipe belajar dan metode belajar sehingga akan melahirkan cara belajar yang tepat yang ditandai oleh perasaan nyaman saat belajar, perasaan senang, antusias, tidak merasa terpaksa, tidak merasa bosan, dan pada akhirnya anda akan selalu keranjingan belajar atau ketagihan belajar. Tipe belajar ada empat yaitu visual, audio, kinestetik dan kombinasi atau gabungan audiovisual,audio-kinestetik,visual-kinestetik. Tipe visual adalah tipe belajar dimana individu akan memiliki pemahaman dengan baik apabila dia belajar dengan melihat, mengamati, membaca, yang pasti tipe visual lebih banyak menggunakan indra penglihatan. Tipe audio adalah tipe belajar dimana individu akan memiliki pemahaman dengan baik apabila dia belajar dengan mendengar, menyimak, yang pasti tipe audio lebih banyak menggunakan indra pendengar. Sedangkan tipe kinestetik adalah tipe belajar dimana individu akan memiliki pemahaman dengan baik apabila dia belajar dengan menggerakkan bagian anggota tubuhnya, misalnya menulis, merangkum, latihan mengerjakan soal dll. Setelah anda mengenal tipe atau gaya belajar anda maka anda bisa memilih metode belajar yang sesuai dengan tipe belajar yang anda miliki, sehingga anda akan merasa nyaman, senang dan betah dalam belajar bahkan akan selalu rindu untuk belajar. Nah inilah yang di sebut dengan keranjingan belajar atau ketagihan belajar. Berikut ini adalah tips agar anda senang dan nyaman dalam belajar sekaligus dapat belajar denganefektif 1. Sebelum belajar ada baiknya makan dulu agar otak dapat berpikir dengan baik, jangan terlalu sedikit, jangan terlalu kenyang pula, agar dapat berpikir maksimal. 2. Santai dalam aktivitas belajar, jangan anggap belajar sebagai beban, momok yang harus ditakuti, membayangkan bahwa belajar itu membosankan. 3. Hilangkan pikiran negatif dari pikiran anda. Karena jika anda belajar dalam pikiran yang negatif, maka pikiran anda akan tertutup, misalnya anda berpikir aduh fisika aku benci banget, maka anda akan merasa tertekan, terpaksa dan akhiranya tidak akan menghasilkan apapun dalam belajar yang anda lakukan. 4. Fokus dalam belajar. Hilangkan semua masalah-masalah lain yang tidak berkaitan dengan aktivitas belajar dari pikiran anda, misalnya masalah pacaran, ada sms, janji dengan teman dll 5. Jangan belajar tanpa refreshing. Kadang-kadang banyak orang yang mengartikan bahwa belajar terus-menerus itu sangat bagus dan bisa mendapatkan prestasi yang baik. Pendapat itu tidak benar. Belajar yang terus-menerus dapat membuat kita lebih cepat bosan dan lelah. Sebaiknya istirahat apabila capek, jangan diforsir, mulailah belajar kembali apabila badan sudah fit lagi,pikiran sudah fres. 6. Jangan terlalu banyak berbicara, bicaralah yang penting saja, karena seperti pepatah mengatakan “tong kosong berbunyi nyaring”. Jadi dalam belajar coba ciptakan suasana yang anda senangi. Misalnya suasana hening, atau sambil mendengarkan musik atau suasana apa saja yang ga bikin kita bosen bahkan kita senang untuk melakukan belajar . 7. Pikirkan bahwa diri anda bisa mengerjakan soal apapun yang diberikan. Pikiran yang menyatakan ketidakbisaan dapat menyebabkan ketidakbisaan pula. Jadi “You Are What You Think” alias diri anda adalah apa yang anda anda berpikir bahwa diri anda bodoh,tidak bisa apa-apa maka yang terjadipada diri kita adalah tida bisa apa-apa. Jangan merasa bahwa diri anda terlalu pandai karena dapat menyebabkan menyepelekan masalah, namun jangan pula merasa bahwa diri anda terlalu bodoh, hal itu dapat menyebabkan anda minder dan tidak dapat memahami pelajaran yang anda pelajari. 8. Buat jadwal belajar yang fleksibel atau sesuai dengan kebutuhan, jangan merasa diikat. Karena belajar yang sesuai kebutuhan itu dapat lebih bisa diterima pikiran daripada belajar yang terlalu yang dipaksakan. Misalnya belajar jangan dibatasi harus 2 jam atau minimal berapa jam, yang penting rutin belajar dan paham, itu lebih baik. 9. Cobalah banyak latihan menghadapi soal-soal, cobalah anda luangkan waktu untuk mengotak-atik soal yang anda kerjakan, soal yang sulit juga , agar otak anda selalu terasah sehingga lebih mudah ingat, dan kalau terbiasa anda bisa mengerjakan tanpa menulis caranya. 10. Perhatikan dengan cermat dan penuh konsentrasi ketika guru sedang menerangkan suatu atau menjelaskan materi. Karena apa yang disampaikan guru kadang tidak ada dalam buku pelajaran sehingga anda akan bertambah ilmu. Ketika anda fokus dan memperhatikan penjelasan guru, secara tidak langsung anda telah belajar bertahap, dan apabila belum jelas, maka jangan pernah takut untuk bertanya. Ingat, untuk sukses tidak diraih dengan instan, namun dengan proses, maka teruslah belajar dan belajar. Semoga anda sukses selalu. Lampiran 2 Lembar Kerja Siswa 3. Mengapa anda perlu belajar? 4. Perlukah anda menemukan tipe belajar anda, bagaimana anda menemukan tipe belajar anda? 5. Tips apa saja yang dapat anda lakukan agar anda merasa senang dan nyaman dalam belajar? Lampiran 3 Instrumen Penilaian LEMBAR REFLEKSI DIRI Pilihlah dengan cara mencentang √ jawaban “YA” apabila anda setuju dan jawaban “ TIDAK” apabila anda tidak setuju REFLEKSI Saya merasa sangat perlu dengan materi ini Menurut saya materi ini sangat menarik Saya sangat memahami materi yang telah diberiikan Saya merasa sangat perlu bantuan dari guru BK untuk menemukan cara /tipe belajar yang tepat bagi saya. YA TIDAK RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN RPL BIMBINGAN KLASIKAL 33. Materi /Topik Bahasan Peran teman sebaya dalam pengembangan karier. 34. Bidang Bimbingan Karir 35. Jenis Layanan Informasi 36. Tujuan Layanan Agar siswa dapat mencapai kematangan karier. 37. Fungsi Layanan Pengembangan. 38. Sasaran Layanan/Semester Kelas IX/ Ganjil 39. Tempat Penyelenggaraan Ruang Kelas 40. Waktu Penyelenggaraan 1 X 40 menit 41. Penyelenggara Layanan Guru BK 42. Pihak-pihak yang Dilibatkan - 43. Metode Ceramah, diskusi dan penugasan 44. Media dan Alat power point, LCD, Laptop 45. Uraian Kegiatan/Skenario TAHAP Pembukaan URAIAN KEGIATAN - Kegiatan inti Penutup Salam Menanyakan kabar Kontrak layanan kesepakatan layanan , hari ini kita akan melakukan kegiatan selama 1 jam pelayanan, kita sepakat akan melakukan dengan baik. WAKTU 5’ Ice breaker berbagai macam variasi. -Guru BK menjelaskan tentang peran teman sebaya dalam 30’ pengembangan karier. - Guru BK membagi kelas menjadi 4 kelompok, 1 kelompok 8 orang Peserta didik mendiskusikan materi tentang teman sebaya, jenis-jenis pekerjaan, kegiatan yang bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan karier. - Setiap kelompok diberi tugas mendiskripsikan kembali tentang hasil diskusinya. - Masing-masing anggota kelompok menuliskan jenis-jenis pekerjaan dan tugas yang dilaksanakan. Serta peran teman sebaya dalam pengembangan karier. - Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas secara bergantian ,kelompok yang lain memberi tanggapan. - Guru BK memberi kesimpulan materi 5’ - Evaluasi Refleksi hasil , setiap peserta didik menuliskan di kertas yang sudah disiapkan. 46. Sumber Materi 47. Rencana Penilaian - Laiseg 1. Media Bimbingan dan Konseling 2. Buku yang relevan dengan materi Penilaian proses Antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan Penilaian hasil Understanding Pemahaman peserta didik terhadap Jenis-jenis pekerjaan yang ada di lingkungan sekitar Dan tugas-tugas yang dilaksanakan. Serta peran teman Sebaya dalam pengembangan karier. Comportable Perasaan yang dialami peserta didik setelah menerima layanan informasi tentang jenis-jenis pekerjaan yang ada dilingkungan sekitar dan tugas-tugas yang dilaksanakan, peran teman sebaya dalam pengem bangan karier. Action Rencana tindakan yang akan diambil peserta didik setelah menerima layanan ini. - Laijapen Pengamatan terhadap peserta didik dalam waktu 1 minggu sampai 1 Bulan .Peserta didik dapat mengetahui jenis-jenis pekerjaan dan tugas-tugas yang dilakukan serta peran teman sebaya dalam pengembangan karier. - Laijapan Pengamatan terhadap peserta didik dalam waktu 1 semester sampai 1 tahun . Peserta didik dapat memahami jenis-jenis pekerjaan yang ada di lingkungan sekitar, serta perannya dalam pengembangan karier. 48. Catatan Khusus ………………………………………………………… Prambon, 04 Agustus 2015 Mengetahui, Kepala Sekolah, Guru BK/Konselor, ............................. NIP 19600721 198202 1 003 ................................. NIP. LAMPIRAN-LAMPIRAN 9. Uraian materi 10. Lembar kerja siswa 11. Instrumen penilaian 12. Media Lampiran 1 Uraian Materi PERAN TEMAN SEBAYA DALAM PENGEMBANGAN KARIR Untuk mencapai karir, banyak sekian faktor yang mempengaruhinya baik positif maupun negative. Salah satu faktor tersebut adalah peranan lingkungan. A. Peran Teman Sebaya Peran teman sebaya dalam upaya individu untuk mengembangkan karirnya antara lain, sebagai berikut Peran positif, antara lain a. Memberikan informasi yang kita perlukan b. Memberikan motivasi / dorongan untuk belajar. c. Dapat bertukar pikiran untuk menambah wawasan. d. Memberikan hiburan saat kita sedih. e. Menegur kita apabila salah. f. Selalu ada saat dibutuhkan g. Selalu memaafkan kesalahan kita Peran negatif, antara lain a. Suka memaksakan kehendak. b. Suka mengganggu saat kita sedang belajar. c. Mengajak kita untuk melakukan hal-hal yang dilarang. d. Memusuhi siapa saja yang tidak mau menuruti keinginannya. e. Suka mencari kesalahan orang lain Dan masih banyak lagi pengaruh dan peranan dari teman sebaya. Sebagai manusia yang sempurna dengan bekal akal pikiran, dengan penuh penuh kecerdasan, banyak cara yang dapat kita lakukan untuk dapat memilih teman, antara lain kita harus mau belajar dari pengalaman orang lain, membaca buku / koran, mendengarkan berita di tv dan radio, dsb. Oleh sebab itu, akan lebih baik jika kita banyak memiliki teman, berdasarkan pengalaman hidup yang kita peroleh dari lingkungan sekitar kita. Agar kita tidak mudah terpengaruh dengan peran negatif teman sebaya, kita harus memiliki pribadi yang tangguh B. Pengembangan Karir Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengembangan karir yaitu a. Mampu mengenal diri sendiri. Kita harus mengetahui kelebihan dan kelemahan diri, mengenal lingkungan kita. b. Menentukan tujuan. Mengerjakan suatu pekerjaan tanpa adanya tujuan yang pasti dan njelas, maka pekerjaan yang kita lakukan adalah sia-sia. c. Menentukan langkah / cara untuk mencapai tujuan. Menentukan apa yang kita lakukan adalah hal yang penting, karena hal itu akan memandu kita untuk berjalan lebih terarah, teratur, dan lebih cepat mencapai tujuan. d. Berdisiplin. Segala sesuatu yang dilakukan penuh displin/ketepatan, pasti akan menghasilkan sesuatu yang baik e. Selalu waspada terhadap perilaku teman sebaya. Karena bagi remaja teman adalah segalanya melebihi daripada hubungannya dengan keluarga. Remaja merupakan pribadi yang labil, mereka cenderung berteman dengan sekelompok teman sebayanya, walau kadang remaja tersebut belum memahami betul perilaku temannya tersebut. Oleh sebab itu remaja perlu mengetahui dan memahami pergaulan yang baik di luar rumah dengan teman sebaya baik teman pria/wanita. Untuk itu, sebagai remaja yang cerdas harus mampu memahami perannya sebagai pria atau wanita yang wajar, sehingga dalam pergaulan remaja tersebut tidak mengalami hambatan. Beberapa contoh Pemanfaatan kegiatan diluar rumah dan sekolah dengan teman sebaya untuk pengembangan karir, antara lain ; Remaja Masjid, Tutor TPA / TPQ, Kelompok pengajian remaja / madrasah, Kajian Kitab, Karang Taruna, Himpunan pecinta alam, Komunitas peduli lingkungan, Pramuka, volly, sepak bola, badminton, dan sebagainya. Untuk memanfaatkan hubungan teman sebaya baik pria maupun wanita hendaknya harus dapat bersikap santun, ramah, toleransi, ikhlas membantu teman, saling mengingatkan, tidak sombong jika berprestasi dan tidak rendah diri bila gagal. Beberapa hal yang perlu diperhatikan, dalam pengembangan karir baik pria maupun wanita antara lain a Untuk menentukan karir perlu memahami kemampuan baik bakat maupun minatnya. b Persahabatan itu penting, karena tanpa teman kita tidak bisa bertukar pikiran, untuk itu kita harus selalu menghargai dan menghormati teman. c Kedudukan pekerjaan, keahlian, tidak perlu dibeda-bedakan antara pria dan wanita, semua punya kemampuan yang saling menunjang. d Peran teman sebaya cukup besar dalam pengembangan karir, oleh sebab itu remaja harus mampu memanfaatkan persahabatan dengan teman sebaya dengan baik, agar remaja lebih punya semangat untuk mengembangkan karirnya. Lampiran 2 Lembar Kerja Siswa 1. Sebutkan jenis-jenis pekerjaan yang ada dilingkungan sekitar kalian! dan apa yang menjadi tugas dari masing-masing pekerjaan tsb? 2. Apa peran teman sebaya dalam pengembangan karier anda? 3. Kegiatan-kegiatan apa yang bisa dilakukan saat ini untuk mengembangkan karier anda kelak? Lampiran 3 Instrumen Penilaian LEMBAR REFLEKSI DIRI Pilihlah dengan cara mencetang V jawaban “YA” apabila anda setuju dan jawaban “TIDAK’ Apabila anda tidak setuju. REFLEKSI Saya merasa sangat perlu dengan materi ini Menurut saya materi ini sangat menarik Saya sangat memahami materi yang telah diberikan Saya merasa sangat perlu bantuan dari guru BK untuk menemukan karier yang cocok dengan diri saya YA TIDAK SMP NEGERI RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN RPL BIMBINGAN KLASIKAL 49. Materi /Topik Bahasan Kemandirian di usia dini. 50. Bidang Bimbingan Pribadi. 51. Jenis Layanan Penguasaan konten. 52. Tujuan Layanan Agar siswa dapat lebih mandiri dan bertanggung jawab 53. Fungsi Layanan Pemahaman 54. Sasaran Layanan/Semester Kelas IX/ Ganjil 55. Tempat Penyelenggaraan Ruang Kelas 56. Waktu Penyelenggaraan 1 X 40 menit 57. Penyelenggara Layanan Guru BK 58. Pihak-pihak yang Dilibatkan - 59. Metode Diskusi dan Penugasan 60. Media dan Alat power point, LCD, Laptop 61. Uraian Kegiatan/Skenario TAHAP Pembukaan URAIAN KEGIATAN - Kegiatan inti Salam Menanyakan kabar Kontrak layanan kesepakatan layanan , hari ini kita akan melakukan kegiatan selama 1 jam pelayanan, kita sepakat akan melakukan dengan baik. WAKTU 5’ Ice breaker berbagai macam variasi. -Guru BK menjelaskan tentang pengertian mandiri. 30’ - Guru BK membagi kelas menjadi 4 kelompok, 1 kelompok 8 orang Peserta didik mendiskusikan tentang kemandirian. - Setiap kelompok diberi tugas mendiskripsikan tentang kemandirian, ciri-ciri kemandirian, contoh-contoh prilaku mandiri dan pentingnya kemandirian bagi siswa. - Masing-masing anggota kelompok menuliskan tentang pengertian mandiri, contoh-contoh prilaku mandiri sesuai dengan usia, ciri-ciri kemandirian. Serta menyimpulkan pentingnya kemandirian bagi seorang pelajar. - Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas secara bergantian ,kelompok yang lain memberi tanggapan. Penutup - Guru BK memberi kesimpulan materi - 5’ Evaluasi Refleksi hasil , setiap peserta didik menuliskan di kertas yang sudah disiapkan. 62. Sumber Materi 63. Rencana Penilaian - Laiseg 1. Media Bimbingan dan Konseling 2. Buku yang relevan dengan materi Penilaian proses Antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan Penilaian hasil Understanding Pemahaman peserta didik terhadap pentingnya kemandirian bagi seorang pelajar. Comportable Perasaan yang dialami peserta didik setelah menerima layanan informasi tentang kemandirian diusia dini. Action Rencana tindakan yang akan diambil peserta didik setelah menerima layanan ini. - Laijapen Pengamatan terhadap peserta didik dalam waktu 1 minggu sampai 1 Bulan .Peserta didik dapat bersikap lebih mandiri dan bertanggunng jawab. - Laijapan Pengamatan terhadap peserta didik dalam waktu 1 semester sampai 1 tahun . Peserta didik dapat lebih bersikap mandiri dalam setiap tugas dan tanggung jawabnya. 64. Catatan Khusus ………………………………………………………… Prambon, 04 Agustus 2015 Mengetahui, Kepala Sekolah, Guru BK/Konselor, MM. ............................. ................................. NIP. LAMPIRAN-LAMPIRAN 13. Uraian materi 14. Lembar kerja siswa 15. Instrumen penilaian 16. Media Lampiran 1. Uraian Materi KEMANDIRIAN DI USIA REMAJA Pada usia remaja terjadi pertumbuhan yang pesat, maka tampak remaja secara fisik tubuhnya menjadi besar namun dalam perkembangan psikhisnya masih bersifat kekanak-kanakan. Karenanya tidak jarang remaja menjadi pemurung, mudah emosional dan tidak mau disebut sebagai anak lagi, tetapi juga keberatan kalau disebut dewasa. Remaja dikatakan dewasa karena berkaitan dengan perkembangan kemandirian dan rasa tanggung jawab. Perkembangan kemandirian merupakan suatu masalah penting sepanjang kehidupan manusia. Kemandirian dipengaruhi oleh perubahan-perubahan fisik, yang pada gilirannya memicu terjadinya perubahan emosional. Perubahan logis yang memberikan pemikiran tentang cara berfikir yang mendasari tingkah laku, serta perubahan nilai dalam peran sosial melalui pengasuhan orangtua dan aktifitas individu. Masalah kemandirian menuntut kesiapan individu baik fisik maupun emosional untuk mengatur, dan melakukan aktifitas atas tanggung tanggung jawabnya sendiri tanpa menggantungkan diri pada orang lain. Kemandirian biasanya ditandai dengan kemampuan menentukan nasib sendiri, kreatif dan inisiatif, mengatur tingkah laku, bertanggung jawab, mampu menahan diri, membuat keputusan, serta mampu mengatasi masalah tanpa ada pengaruh dari orang lain. Kemandirian merupakan sikap otonomi dimana individu relatif bebas dari pengaruh penilaian, pendapat dan keyakinan orang lain. Dengan kemampuannya, individu diharapkan lebih bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri. Kemandirian mengandung pengertian 1. Suatu kondisi dimana seseorang memiliki hasrat bersaing untuk maju demi kebaikan dirinya sendiri. 2. Mampu mengambil keputusan dan inisiatif untuk mengatasi masalah yang dihadapi. 3. Memiliki kepercayaan diri dan melaksanakan tugas-tugasnya. 4. Bertanggung jawab atas apa yang dilakukannya. Robert Havighurt 1972, membedakan kemandirian atas empat bentuk, yaitu 1. Kemandirian emosi, yaitu kemampuan mengontrol emosi sendiri dan tidak tergantungnya kebutuhan emosi pada orang lain. 2. Kemandirian ekonomi, yaitu; kemampuan mengatur ekonomi sendiri dan tidak tergantungnya kebutuhana ekonomi orang lain. 3. Kemandirian intelektual, yaitu kemampuan untuk mengatasi berbagai masalah yang sedang dihadapi. 4. Kemandirian sosial, yaitu kemampuan untuk mengadakan interaksi dengan orang lain dan tidak tergantung pada aksi orang lain. Pentingnya kemandirian bagi seorang pelajar dapat dilihat dari situasi kompleksitas kehidupan, yang secara langsung atau tidak langsung memberikan pengaruh. Berbagai fenomena yang sering terjadi karena kurangnya kemandirian pelajar, dan sangat perlu perhatian, seperti perkelaian antar pelajar, penyalagunaan obat dan alkohol, perilaku agresif, dan berbagai perilaku menyimpang yang sudah mengarah pada tindak kriminal. Dalam konteks proses belajar, fenomena pelajar yang kurang mandiri dalam belajar, yang dapat menimbulkan gangguan mental pada pendidikan lanjutan, kebiasaan belajar yang kurang baik tidak betah belajar lama, atau belajar hanya menjelang ujian, membolos, menyontek, dan mencari bocoran soal-soal ujian. Beberapa gejala yang berhubungan dengan permasalahan kemandirian yang perlu mendapat perhatian, diantaranya adalah 1. Ketergatungan disiplin pada kontrol luar bukan karena niat sendiri yang ikhlas. Perilaku seperti itu mengarah pada tidak konsisten, perilaku formalistik, keterpaksaan, sehingga menghambat etos kerja dan kehidupan yang mapan. 2. Sikap tidak peduli terhadap lingkungan hidup, yang menunjukkan kemandirian masyarakat yang masih rendah, karena manusia mandiri adalah manusia yang tidak lepas dari lingkungannya. 3. Sikap hidup konformistis tanpa pemahaman dan konformistis dengan mengorbankan prinsip, adanya faham segala sesuatu bisa diatur yang berkembang dalam masyarakat. Hal tersebut menunjukkkan ketidakjujuran dalam berfikir dan bertindak serta kemandirian yang masih rendah. Lampiran 2 Lembar Kerja Siswa 6. Pentingkah kemandirian bagi kalian sebagai seorang pelajar? 7. Apa yang sudah kalian lakukan agar kalian lebih mandiri? Lampiran 3 Instrumen Penilaian LEMBAR REFLEKSI DIRI Pilihlah dengan cara mencentang √ jawaban “YA” apabila anda setuju dan jawaban “ TIDAK” apabila anda tidak setuju REFLEKSI Saya merasa sangat perlu dengan materi ini Menurut saya materi ini sangat menarik Saya sangat memahami materi yang telah diberiikan Saya merasa sangat perlu bantuan dari guru BK untuk lebih dapat mandiri. YA TIDAK RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN RPL BIMBINGAN KLASIKAL 65. Materi /Topik Bahasan Kenali bakat demi karier. 66. Bidang Bimbingan Pribadi. 67. Jenis Layanan Informasi 68. Tujuan Layanan Agar siswa dapat mengenal bakat masing-masing untuk mengembangkan karier. 69. Fungsi Layanan Pemahaman 70. Sasaran Layanan/Semester Kelas IX/ Ganjil 71. Tempat Penyelenggaraan Ruang Kelas 72. Waktu Penyelenggaraan 1 X 40 menit 73. Penyelenggara Layanan Guru BK 74. Pihak-pihak yang Dilibatkan - 75. Metode Diskusi dan Penugasan 76. Media dan Alat power point, LCD, Laptop 77. Uraian Kegiatan/Skenario TAHAP Pembukaan URAIAN KEGIATAN - Kegiatan inti Penutup Salam Menanyakan kabar Kontrak layanan kesepakatan layanan , hari ini kita akan melakukan kegiatan selama 1 jam pelayanan, kita sepakat akan melakukan dengan baik. WAKTU 5’ Ice breaker berbagai macam variasi. - Guru BK menjelaskan tentang bakat. 30’ - Guru BK membagi kelas menjadi 4 kelompok, 1 kelompok 8 orang Peserta didik mendiskusikan materi tentang bakat, jenis-jenis bakat, cara mengenal bakat dan cara mengembangkan bakat. - Setiap kelompok diberi tugas mendiskripsikan kembali tentang bakat, jenis-jenis bakat, cara mengenal bakat,cara mengembangkan bakat yang dapat digunakan untuk mengembangkan karier. - Masing-masing anggota kelompok menuliskan bakatnya sendiri, kemudian menghubungkan dengan karier yang mungkin dapat dikembangkan dengan bakat tersebut. - Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas secara bergantian ,kelompok yang lain memberi tanggapan. - Guru BK memberi kesimpulan materi 5’ Evaluasi Refleksi hasil , setiap peserta didik menuliskan di kertas yang sudah disiapkan. 78. Sumber Materi 79. Rencana Penilaian - Laiseg 1. Media Bimbingan dan Konseling 2. Penilaian proses Antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan Penilaian hasil Understanding Pemahaman peserta didik terhadap bakat yang dimilikinya. Comportable Perasaan yang dialami peserta didik setelah menerima layanan informasi tentang bakat. Action Rencana tindakan yang akan diambil peserta didik setelah menerima layanan ini. - Laijapen Pengamatan terhadap peserta didik dalam waktu 1 minggu sampai 1 Bulan .Peserta didik dapat mengenal bakatnya sendiri untuk mengembangkan kariernya. - Laijapan Pengamatan terhadap peserta didik dalam waktu 1 semester sampai 1 tahun . Peserta didik dapat memahami bakat yang dimiliki untuk mengembangkan kariernya. 80. Catatan Khusus ………………………………………………………… Prambon, 04 Agustus 2015 Mengetahui, Kepala Sekolah, Guru BK/Konselor, MM. ............................. Handayani Sri Hanampiani NIP. LAMPIRAN-LAMPIRAN 17. Uraian materi 18. Lembar kerja siswa 19. Instrumen penilaian 20. Media Lampiran 1. Uraian Materi Bakat Bakat adalah sebuah sifat dasar, kepandaian dan pembawaan yang dibawa sejak lahir, misalnya menulis Bakat adalah kemampuan bawaan sejak lahir yang merupakan potensi diri yang masih memerlukan pengembangan melalui pendidikan, pembelajaran/pelatihan hingga menjadi kecakapan, pengetahuandan ketrampilan khusus. Misalnya kemampuan berbahasa, bermain musik, melukis bernyanyi menari dsb. Kita merasa begitu mudah, lancarsaat belajar, berlatih, beraktifitas disuatu bidang dan merasa menikmatinya saat melakukannya, maka kemungkinan besar dibidang tersebut bakat yang kita miliki. Bakat bukanlah merupakan potensi tunggal, melainkan merupakan sekelompok potensi yang secara bertingkat membentuk bakat. Misalnya pada bakat musik terdapat kemampuan membedakan nada, kepekaan akan keserasian suara, kepekaaan irama dan nada. Bakat baru muncul menjadi suatu kemampuan khusus bila ada kesempatan untuk berkembang atau dikembangkan, mungkin saja terjadi pada seseorang bakatnya tidak berkembang karena yang bersangkutan belum mengetahui dan tidaak mengembangkan bakatnya, sehingga menjadi bakat yang terpendam. Berdasarkan hal tersebut, maka kita perlu mengenali dan memahami bakat kita secara mendalam, sungguh-sungguh dan fokus. Karena mengenal, memahami dan mengembangkan bakat akan berpenaruh besar terhadap keberhasilan karier kita. .Ciri-ciri bakat, yaitu Bakat merupakan kondisi atau kualitas yang dimiliki seseorang, yang memungkinkan seseorang tersebut akan berkembang pada masa mendatang. Bakat merupakan potensi bawaan yang masih membutuhkan latihan agar dapat terwujud secara nyata. Bakat dapat muncul perlu digali, ditemukan, dilatih, dan dikembangkan. Bakat memungkinkan seseorang untuk mencapai prestasi dalam bidang tertentu, akan tetapi harus ditunjang dengan minat, latihan, pengertian, pengetahuan, pengalaman, dan dorongan. Bakat yang tidak disertai minat, maupun minat yang tidak disertai bakat, akan menimbulkan gap. Bila orang tua tidak cukup cermat misalnya dengan hal ini akan berdampak buruk bagi anak. Aspek-aspek Bakat Aspek perseptual meliputi kemampuan dalam memberikan penilaian atau pemahaman terhadap sesuatu. Aspek psikomotor meliputi kemampuan fisik seperti kekuatan fisik, kecepatan gerak, ketelitian dan ketepatan, koordinasi dan keluwesan anggota tubuh. Aspek intelektual meliputi kemampuan mengingat dan mengevaluasi suatu informasi Bakat ada dua jenis yaitu 1. Bakat di bidang akademis adalah prestasi yang diraih/diperoleh di sekolah untuk melihat bakat di bidang akademis dapat dilakukan dengan melihat / merinci nilai raport. 2. Bakat di bidang non akademis adalah prestasi di bidang seni, olahraga, ketrampilan dll. Misalnya olah raga, kesenian, memasak, menjahit dll. Minat Minat adalah seberapa besar seseorang merasa suka/tertarik atau tidak suka/mengabaikan kepada suatu rangsangan. Minat adalah dorongan yang kuat bagi seseorang untuk melakukan segala sesuatu yang menjadi keinginannya. Minat merupakan faktor yang dapat mengarahkan bakat dan keberadaannya merupakan faktor utama dalam pengembangan minat lebih menggambarkan motivasi, yang mempengaruhi perhatian, berpikir dan berprestasi Spesifikasi minat dapat dibedakan menjadi Minat pribadi personal interest, yaitu ciri pribadi individu yang relatif stabil. Minat pribadi ditujukan pada suatu kegiatan atau topik yang spesifik misalnya minat pada olah raga, ilmu pengetahuan, musik, tarian, komputer, dan lain-lain. Minat situasional, yaitu minat yang ditumbuhkan oleh kondisi atau faktor lingkungan, misalnya peran pendidikan formal, informasi yang diperoleh melalui buku, internet atau televisi. Minat sebagai keadaan psikologis, yakni bila seseorang memiliki penilaian yang tinggi untuk suatu kegiatan value of activity dan pengetahuan yang tinggi terhadap kegiatan tersebut. Minat ada 2 bidang yaitu 1. Minat bidang akademis, minat ini erat hubungannya dengan masalah Sekolah misalnya - Setelah lulus SMP, mana yang akan dipilih SMA atau SMK ? - Mata pelajaran apa yang anda senangi bidang pekerjaan , minat ini merupakan pendorong dalam mencapai cita-cita. Misalnya Rina mempunyai cita-cita ingin menjadi guru, dalam kegiatan yang ia lakukan, senang belajar kelompok untuk melatih mengungkapkan / mengutarakan pendapat, senang mengajari anak-anak yang usia di bawahnya. Jadi minat merupakan kecenderungan atau arah keinginan terhadap sesuatu untuk memenuhi dorongan hati, minat merupakan dorongan dari dalam diri yang mempengaruhi gerak dan kehendak terhadap sesuatu, merupakan dorongan kuat bagi seseorang untuk melakukan segala sesuatu dalam mewujudkan pencapaian tujuan dan cita-cita yang menjadi keinginannya. Minat adalah suatu pengetahuan yang dikenal lebih dahulu, baru setelah mengenalnya akan timbul keinginan dan untuk mewujudkan keinginan tersebut, contoh Rahmad senang dengan pengetahuan mesin otomotif dan ia sering pergi ke bengkel untuk mengamatinya, maka si Rahmad apabila lulus SMP berminat melanjutkan sekolah di SMK Teknik dibidang mesin otomotif. Lampiran 2 Lembar Kerja Siswa 8. Apakah kalian sudah menemukan bakat kalian? 9. Bagaimana cara menemukan dan mengembangkan bakat kalian? 10. Adakah manfaat bakat yang kalian miliki dengan karier mendatang? Lampiran 3 Instrumen Penilaian LEMBAR REFLEKSI DIRI Pilihlah dengan cara mencentang √ jawaban “YA” apabila anda setuju dan jawaban “ TIDAK” apabila anda tidak setuju REFLEKSI Saya merasa sangat perlu dengan materi ini Menurut saya materi ini sangat menarik Saya sangat memahami materi yang telah diberikan Saya merasa sangat perlu bantuan dari guru BK untuk menemukan bakat saya. YA TIDAK SMP NEGERI …………. RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN RPL BIMBINGAN KLASIKAL 81. Materi /Topik Bahasan Mengenal minat demi suksesna karier. 82. Bidang Bimbingan Karier. 83. Jenis Layanan Informasi 84. Tujuan Layanan Agar siswa dapat mengenal minat dan menumbuhkannya demi suksesnya karier. 85. Fungsi Layanan Pemahaman 86. Sasaran Layanan/Semester Kelas IX/ Ganjil 87. Tempat Penyelenggaraan Ruang Kelas 88. Waktu Penyelenggaraan 1 X 40 menit 89. Penyelenggara Layanan Guru BK 90. Pihak-pihak yang Dilibatkan - 91. Metode Ceramah,Diskusi dan Penugasan 92. Media dan Alat power point, LCD, Laptop 93. Uraian Kegiatan/Skenario TAHAP Pembukaan URAIAN KEGIATAN - Kegiatan inti Penutup Salam Menanyakan kabar Kontrak layanan kesepakatan layanan , hari ini kita akan melakukan kegiatan selama 1 jam pelayanan, kita sepakat akan melakukan dengan baik. WAKTU 5’ Ice breaker berbagai macam variasi. -Guru BK menjelaskan tentang minat. 30’ - Guru BK membagi kelas menjadi 4 kelompok, 1 kelompok 8 orang Peserta didik mendiskusikan materi tentang minat jenis minat, mengenal dan menumbuhkan minat. - Setiap kelompok diberi tugas mendiskripsikan kembali tentang bagaimana mengenal dan menumbuhkan minat demi suksesnya karier. - Masing-masing anggota kelompok menuliskan manfaat dari adanya minat dan menyimpulkannya. - Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas secara bergantian ,kelompok yang lain memberi tanggapan. - Guru BK memberi kesimpulan materi 5’ Evaluasi Refleksi hasil , setiap peserta didik menuliskan di kertas yang sudah disiapkan. 94. Sumber Materi 95. Rencana Penilaian - Laiseg 1. Media Bimbingan dan Konseling 2. Buku yang relevan dengan materi Penilaian proses Antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan Penilaian hasil Understanding Pemahaman peserta didik terhadap minat yang dimiliki. Comportable Perasaan yang dialami peserta didik setelah menerima layanan informasi tentang mengenal minat demi suksesnya karier. Action Rencana tindakan yang akan diambil peserta didik setelah menerima layanan ini. - Laijapen Pengamatan terhadap peserta didik dalam waktu 1 minggu sampai 1 Bulan .Peserta didik dapat mengetahui dan memahami minat yang ada dalam dirinya. - Laijapan Pengamatan terhadap peserta didik dalam waktu 1 semester sampai 1 tahun . Peserta didik dapat menumbuhkan minatnya demi karier kelak. 96. Catatan Khusus ………………………………………………………… Prambon, 04 Agustus 2015 Mengetahui, Kepala Sekolah, Guru BK/Konselor, MM. ............................. ............................. NIP. LAMPIRAN-LAMPIRAN 21. Uraian materi 22. Lembar kerja siswa 23. Instrumen penilaian 24. Media Lampiran 1. Uraian Materi MENGENALI MINAT DEMI SUKSESNYA KARIR Mengenali minat kita sejak dini amat membantu usaha kita meniti karier sehingga kelak karier yang kita jalani benar-benaar sesuai dengan minat kita. Dengan demikian kita bisa menjalani karier dengan nikmat enjoy, tanpa tekanan, karena yang kita rencanakan, kita laksanakan , yang kita kembangkan semuanya seuai dengan minat yang ada pada diri kita Pengertian Minat John holand seorang psikolog kenamaan mendefinisikan minat sebagai aktivitas atau tugas-tugas yang membangkitkan perasaan ingin tahu, perhatian, dan memberi kesenangan atau kenikmatan. Minat dapat menjadi indikator dari kekuatan seseorang di area tertentu dimana ia akan termotivasi untuk mempelajarinya dan menunjukkkan kinerja yang tinggi. Bakat akan sulit berkembang dengan baik apabila tidak diawali dengan adanya minat untuk hal tersebut atau hal yang berkaitan dengan bidang yang akan ditekuni dan dikembangkan. Minat adalah seberapa besar seseorang merasa suka/tertarik atau tidak suka/mengabaikan kepada suatu rangsangan. Minat adalah dorongan yang kuat bagi seseorang untuk melakukan segala sesuatu yang menjadi keinginannya. Minat merupakan faktor yang dapat mengarahkan bakat dan keberadaannya merupakan faktor utama dalam pengembangan minat lebih menggambarkan motivasi, yang mempengaruhi perhatian, berpikir dan berprestasi Spesifikasi minat dapat dibedakan menjadi Minat pribadi personal interest, yaitu ciri pribadi individu yang relatif stabil. Minat pribadi ditujukan pada suatu kegiatan atau topik yang spesifik misalnya minat pada olah raga, ilmu pengetahuan, musik, tarian, komputer, dan lain-lain. Minat situasional, yaitu minat yang ditumbuhkan oleh kondisi atau faktor lingkungan, misalnya peran pendidikan formal, informasi yang diperoleh melalui buku, internet atau televisi. Minat sebagai keadaan psikologis, yakni bila seseorang memiliki penilaian yang tinggi untuk suatu kegiatan value of activity dan pengetahuan yang tinggi terhadap kegiatan tersebut. Minat ada 2 bidang yaitu 1. Minat bidang akademis, minat ini erat hubungannya dengan masalah Sekolah misalnya - Setelah lulus SMP, mana yang akan dipilih SMA atau SMK ? - Mata pelajaran apa yang anda senangi bidang pekerjaan , minat ini merupakan pendorong dalam mencapai cita-cita. Misalnya Rina mempunyai cita-cita ingin menjadi guru, dalam kegiatan yang ia lakukan, senang belajar kelompok untuk melatih mengungkapkan / mengutarakan pendapat, senang mengajari anak-anak yang usia di bawahnya. Jadi minat merupakan kecenderungan atau arah keinginan terhadap sesuatu untuk memenuhi dorongan hati, minat merupakan dorongan dari dalam diri yang mempengaruhi gerak dan kehendak terhadap sesuatu, merupakan dorongan kuat bagi seseorang untuk melakukan segala sesuatu dalam mewujudkan pencapaian tujuan dan cita-cita yang menjadi keinginannya. Minat adalah suatu pengetahuan yang dikenal lebih dahulu, baru setelah mengenalnya akan timbul keinginan dan untuk mewujudkan keinginan tersebut, contoh Rahmad senang dengan pengetahuan mesin otomotif dan ia sering pergi ke bengkel untuk mengamatinya, maka si Rahmad apabila lulus SMP berminat melanjutkan sekolah di SMK Teknik dibidang mesin otomotif. Minat bisa dikategorikan dalam 12 Jenis antara lain 1. Mechanical Minat terhadap aktivitas yang berhubungan dengan mesin, atal-alaty, perkakas dan daya mekanik , contohnya menjadi mInsinyur Sipil ,montir 2. Out Door Minat terhadap aktivitas yang dilakukan di luar atau di lapangan, atau pekerjaan yang berhubungan dengan hal – hal rutin di luar , seperti Nelayan, Sopir, Bertani di sawah, pesepakbola dll. 3. Medical Minat terhadap aktivitas yang terkait dengan pengobatan, mengurangi akibat umumnya. Contohnya dokter,ahli bedah, perawat, farmasi, fisioterapi dan laiin. 4. Praktical Minat terhadap aktivitas yang berkaitan dengan pekerjaan praktis, yang bisa dilakukan dengan ketrampilan , contohnya karya pertukangan , ahli bangunan. 5. Clarical Minat terhadap aktivitas yang berhubungan dengan tugas-tugas rutin yang memerlukan ketelitian dan ketepatan dalam perhitungan, contohnya manager bank, sekertaris perusahaan, pegawai. 6. Social Service Minat terhadap aktivitas yang berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat, keinginan menolong, membimbing dan menasehati, keinginan mengerti orang lain, dan mempunyai ide. 7. Musical Minat terhadap aktivitas yang berkaitan dengan music , baik memainkan, mendengarkan, bernyanyi atau membaca sesuatu yang berhubungan dengan musik, penghargaan terhadap musik , contohnya pemain musik, komponis , guru musik, penikmat musik. 8. Laterarary Minat terhadap aktivitas yang berkaitan dengan buku-buku, kegiatan membaca, mengarang, contohnya wartawan, pengarang, penyair, penulis scenario drama/ film/sinetron. 9. Aesthetic Minat terhadap aktivitas yang berkaitan dengan keindahan, bersifat seni dan menciptakan sesuai yang bernilai seni. Contohnya seniman, artik, arsitek, perancang . 10. Personal Contact Minat yang berkaitan dengan manusia, diskusi, membujuk, bergaul dengan orang lain, atau sesuatu yang membutuhkan kontak dengan masyarakat. Contoh bidang penjualan/sales, penyiar , konselor, motivator, broker. 11. Scientific Minat yang berkaitan dengan kreativitas dan analisis, penyelidikan, dan experiment, kimia dan pilmu p[engetahuan umum, contoh; ilmuwan, Insinyur, ahli biologi dll. 12. Computational Minat yang berkaitan dengan angka-angka, seperti akuntan, ahli statistic, auditor, guru matematika, kasir. Nah dari paparan itu kita bisa mempunyai gambaran kira-kira minat kita masuk dalam kategori yang mana ya? Kategori pertama kah? Atau kedua kah? Atau ketiga kah? Atau yang lain. Bagaimana kita bisa tahu minat kita? ada dua cara yang umum dilakukan. Seperti halnya bakat , minatpun bisa diketahui secara awam dengan merasakan kenginan kuat kita terhadap suatu bidang maka sebenarnya di situlah letak minat kita, itulah minat kita. Sementara secara ilmiah cara yang sangat umum digunakan untuk mengetahui minat sesorang adalah dengantes minat. Tes ini tersusun dalam bentk seperangkat alat ukur yang telah diuji kesakhihannya secara ilmiah, dimana hasilnya sangat kecil kemungkinan salahnya. Dari hasil tes
Autobiografidalam bimbingan dan konseling bisa dijadikan alat untuk mengumpulkan data mengenai diri pribadi masing-masing peserta didik. Kebanyakan orang lebih suka menceritakan dirinya melalui tulisan daripada kepada orang lain, karena alasan inilah autobiografi tepat untuk peserta didik. Guru bimbingan dan konseling/ konselor dapat
Mumpung masih hangat nya, saya akan nyimpen ilmu yang saya dapat hasil dari PPG. dan semoga ini bisa bermanfaat buat kita semua. Kali ini saya menggunakan tehnik SOSIODRAMA. Mohon kritik dan saran yang membangunRENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2019/ 2020 A Komponen Layanan Layanan Dasar B Bidang Layanan Pribadi – Belajar C Fungsi Layanan Pemahaman dan pencegahan D Tujuan Umum Peserta didik atau konseli mampu menampilkan hidup hemat, ulet, sungguh- sungguh dan kompetitif atas dasar kesadaran sendiri E Tujuan Khusus 1. Peserta didik mampu menyimpulkan Faktor Penyebab Menyontek C6 2. Peserta didik mampu mempertajam pengetahuan Akibat Menyontek P5 3. Peserta didik mampu memecahkan masalah Cara Penanggulangan menyontek A5 F Topik Mencontek dan Akibatnya G Sasaran Layanan X TKJ Kelompok 3 H Metode dan Teknik Sosiodrama I Waktu 60 Menit J Media/ Alat Naskah Sosiodrama K Tanggal Pelaksanaan Rabu, Januari 2020 L Sumber bacaan Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan Konseling untuk SMK-MAK kelas 11, Yogyakarta, Paramitra Publishing M Uraian Kegiatan Awal Penyataan Tujuan 1. Guru BK membuka dengan salam dan berdoa 2. Membina hubungan baik dengan peserta didik menanyakan kabar, pelajaran sebelumnya, ice breaking 3. Guru BK menyampaikan tentang tujuan bimbingan kelompok, yaitu a. Peserta didik mampu menyimpulkan Faktor Penyebab Menyontek C6 b. Peserta didik mampu mempertajam pengetahuan Akibat Menyontek P5 c. Peserta didik mampu memecahkan masalah Cara Penanggulangan menyontek A5 Penjelasan tentang langkah- langkah kegiatan kelompok Pembentukan kelompok pembentukan kelompok Guru BK menjelaskantentang langkah-langkah kegiatan kelompok a. Konselor menjelaskan bahwa bimbingan kelompok ini akan dilaksanakan dengan teknik sosiodrama dan peserta didik akan dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok pemain dan kelompok pengamat b. Konselor membacakan garis besar cerita sosiodrama tentang mencontek dan akibatnya c. Konselor memberi penjelasan tentang tugas yang harus dilakukan masing-masing kelompok d. Menyepakati waktu bersama dalam kegiatan bimingan kelompok Mengarahkan Kegiatan Konsolidasi Guru BK memberikan penjelasan tentang topik yang akan dibicarakan yaitu arti mencontek dan akibatnya 2. Tahap Peralihan Transisi Guru BK menanyakan kalau-kalau ada siswa yang belum mengerti dan memberikan penjelasannya Storming a. Guru BK menanyakan kesiapan kelompok dalam melaksanakan kegiatan kelompok b. Guru BK memberikan kesempatan bertanya kepada setiap kelompok tentang tugas-tugas yang belum mereka pahami c. Guru BK menjelaskan kembali secara singkat tentang tugas dan tanggung jawab jika diperlukan Guru BK menyiapkan siswa untuk menyiapkan komitmen tentang kegiatan yang akan dilakukan Norming a. Guru BK menanyakan kesiapan para peserta untuk melaksanakan tugas. b. Setelah semua peserta menyatakan siap, kemudian guru BK atau konselor memulai masuk ke tahap inti/ kerja 1. Tahap Inti/ Kerja Proses/kegiatan yangdialami pesertadidikdalamsuatu kegiatanbimbingan berdasarkantekniktertentu Eksperientasi Peserta didik melakukan kegiatan sesuai langkah-langkah dan tugas serta tanggung jawabnya yang telah dijelaskan, yaitu a. Kelompok pemain secara berkelompok dalam waktu 5 menit untuk mengidentifikasi tokoh dalam cerita, menentukan siapa yang akan berperan sesuai tokoh yang ada, menentukan skenario cerita, dan menampilkan sosiodrama. b. Kelompok pengamat bertugas mengamati jalannya sosiodrama. Pengungkapan perasaan, pemikiran dan pengalaman tentang apa yang terjadi dalam kegiatan bimbingan refleksi Guru BK memimpin diskusi setelah pelaksanaan sosiodrama. Refleksi yang akan diungkap adalah a. Refleksi Identifikasi. § Bagaimana perasaan peserta didik saat memerankan perannya masing-masing? § Pemahaman apa yang diperoleh setelah mengikuti proses sosiodrama ini?” b. Refleksi Analisis Apa arti pentingnya persahabatan dalam hubungan sosial ? c. Refleksi Generalisasi Selanjutnya, apa rencanamu setelah mengikuti sosiodrama ini?” Pengakhiran Menutup kegiatan dan tindak lanjut Guru BK menyimpulkan hasil sosiodrama dan memberikan penguatan kepada peserta didik berkaitan dengan tugas perkembangannya serta memberikan tindak lanjut konseling individual atau kelompok bagi peserta didik yang menginginkannya. Akhir dari tahap ini adalah menutup kegiatan layanan secara simpatik Framming N Evaluasi 1. Evaluasi Proses Evaluasi setelah melihat proses yang terjadi dalam kegiatan bimbingan kelompok, meliputi a. Menilai partisipasi dan antusiasme peserta dalam mengikuti kegiatan. b. Menilai proses dinamika kelompok c. Menilai keterlaksanaan proses layanan 2. Evaluasi hasil Evaluasi setelah mengikuti bimbingan kelompok antara lain a. Mengajukan pertanyaan untuk menilai pengalaman konseli dalam bimbingan kelompok b. Menilai perubahan pemahaman, sikap, dan tingkah laku siswa. c. Anggota kelompok mengisi instrumen penilaian dari guru BK. Tentang mencontek dan akibatnya Mengetahui Kepala SMK Darussalam Subah Nur Inda Sari, Batang, Januari 2020 Guru BK Ernawati, TEKS SOSIODRAMA Tema Mencontek Tokoh 1. Arga 2. Supri 3. Anjas kelas IX 4. Bimo kelas IX 5. Bu Maria guru IPA 6. Bu Linda guru BK Arga dan Supri adalah teman baik, kemanapun mereka selalu bersama. Mereka juga selalu belajar bersama. Arga menduduki peringkat 1 di kelasnya, sedangkan Supri menduduki peringkat 3. Suatu hari, Bu Maria membagikan hasil ulangan IPA. Bu Maria Arga!! Supri!! sambil memberikan kertas ulangan Setelah seluruh hasil ulangan selesai dibagikan.. Supri Lihat!! Arga, aku mendapatkan nilai 100.! menunjukkan kertas ulangan Arga Hebat! Aku saja hanya mendapatkan 80.. Supri Hm,, Arga, kupikir..Mulai sekarang kita tidak perlu belajar bersama lagi, deh.. Arga Lho? Kenapa begitu?? Supri Kupikir tanpa harus belajar bersama, aku pasti bisa menyaingimu.. lalu pergi meninggalkan Arga Arga merasa dia diremehkan, lalu Arga berjalan keluar kelas melewati bangku Supri yang kosong. Tanpa sengaja Arga melihat selembar kertas bertuliskan notasi lagu, tetapi hanya memakai nada do-re-mi-fa. Karena penasaran, Arga lalu mengambil kertas itu dan membawanya ke kantin. Di kantin, Arga memandangi kertas itu dengan teliti. Diam-diam Arga mencoba melagukan notasi itu. Tiba-tiba Anjas datang. Anjas Lagu apa yang sedang kamu gumamkan? Ko nadanya aneh. Arga Ini. menunjukkan kertas Aku mendapatkannya di loker meja Supri. Anjas Supri sahabatmu? Arga Ya, tapi tampaknya ia tidak mengakuiku sebagai sahabatnya lagi. Anjas Kenapa begitu? Arga Saat ulangan IPA, aku mendapat nilai 80, dan Supri mendapat nilai 100. Lalu tiba-tiba Supri mendatangiku dan bilang kalau ia tidak mau belajar bersama lagi.. Anjas Aneh,, boleh aku minjam kertas itu? menunjuk kertas Arga Ya menyerahkan kertas Anjas memperhatikan kertas itu dengan teliti, lalu berkata. Anjas Melihat kertas ini, aku jadi ingat cara Bu Linda saat mengoreksi ulangan kami. Bu Linda mengganti pilihan jawaban A, B, C, dan D dengan notasi do-re-mi-fa. Dan rasanya aku pernah melihat Bimo menulis notasi seperti ini. Arga Benarkah? Jangan-jangan.. berdiri Anjas Ya, sepertinya mereka curang!! berdiri Ayo, kita lapor. menarik tangan Arga Arga Tapi.. Aku tidak tega.. Anjas Kecurangan ini harus diakhiri! Mereka berdua akhirnya melapor pada Bu Linda, guru BK Anjas Ibu, saat Ulangan IPA kemarin, di kelas X MIPA 6 ada yang curang, Bu!! Bu Linda Curang bagaimana?? Anjas Supri mencontek menggunakan kertas ini. menyerahkan kertas Bu Linda mengambil kertas Apa ini kunci jawaban? Arga IYA, dan notasi itu berjumlah 50, sama seperti jumlah soal IPA.. Bu Linda Hm, baiklah, menurut kalian dari mana Supri mendapatkan kunci jawaban ini? Anjas Dari Bimo, Bu! Saya pernah melihat Bimo menulis notasi yang serupa dengan ini! Dan seingat saya, Bimo bekerja di Bina Karya, tempat percetakan soal ulangan di sekolah ini. Bu Linda Hm akan Ibu katakan ini pada Bu Maria. Arga Baik, terima kasih Bu.. Bu Linda Dan suruh Bimo dan Supri ke BK!! Di kantor guru.. Bu Linda Maria, sepertinya di kelas X MIPA 6 ada yang mencontek saat ulangan IPA.. Bu Maria Benarkah? Siapa? Bu Linda Arga dan Anjas menceritakannya, mereka menemukan kertas ini di loker meja Supri. Bu Maria Jadi Supri mencontek?? Ia mendapatkan nilai 100 saat ulangan IPA. Bu Linda kemungkinan besar begitu. Dan Supri mendapatkan ini dari Bimo! Bimo kan bekerja di Bina Karya.. Bu Maria Kalau begitu, aku harus membuatkan soal yang baru lagi untuk Supri. Bu Linda Ya, dan Aku tadi memanggil mereka berdua ke ruang BK. Ayo, mereka mungkin sudah menunggu. Di ruang BK Bu Maria Supri, apa benar kamu mencontek? Supri Hm.. Ng.. Iyaa,, Bu.. gugup Bu Linda Dari mana kamu mendapatkan kunci jawaban itu? Supri Dari.... Bimo, Bu.... Bu Maria Benarkah Bimo? Bimo Iya.. Bu Maria Kenapa kamu mau memberikan kunci jawaban itu? Bimo Karena.... Supri berjanji akan melunasi SPP saya selama sebulan.. Bu Linda Dan Supri melunasinya? Bimo Tidak.. Bu Linda Supri, mengapa kamu tidak menepati janjimu? Supri Tidak apa-apa.. Tapi, untuk apa saya menepatinya, karena pasti Bu Maria tidak mau mengakui nilai saya.. Bu Maria Ibu memang tidak akan mengakui nilai kamu, karena kamu curang. Tapi, untuk janjimu, bagaimana pun juga kamu harus menempatinya. Supri Baik, Bu. Bu Maria Nah, hukuman untuk kalian berdua, tulis 100 nama ilmiah makhluk hidup. Dan tambahan untuk Supri, kamu harus mengulang ulanganmu. Mengerti? Supri Baik, Bu... Keluar dari ruang BK, Supri mengejar Arga Supri Arga!! Arga Ya, ada apa? Supri Kamu ya yang bilang ke Ibu Maria dan Ibu Linda kalau aku mencontek!! Arga Ya, maaf ya Supri.. Aku hanya ingin kamu sadar.. Supri Tidak apa-apa ko.. aku justru senang punya teman seperti kamu.. Maaf ya dengan kata-kataku tadi... Arga Tidak apa-apa.. Supri Kita belajar bareng lagi, oke? Arga Siap bos.. Mereka lalu tertawa bersama
LandasanHidup Religius. Landasan adalah sebagai pondasi atau sebuah dasar pijakan bagi siapapun manusia yang hidup di dunia ini karena tanpa landasan, maka manusia hidupnya tidak punya arah yang jelas untuk membawa kemana orientasi hidupnya. Orang yang hidupnya tidak punya landasan perumpamaannya adalah ibarat bangunan yang berdiri diatas
BIMBINGAN KONSELING DALAM ISLAM Untuk Pilihan Judul Dan detail Harga PTK/BK Klik Disini PENDAHULUAN A. Latar belakang Islam merupakan sumber utama dalam membentuk pribadi seorang muslim yang baik. Dengan berlandasankan Al-Quran dam As-Sunnah, Islam mengarahkan dan membimbing manusia ke jalan yang diridhoi-Nya dengan membentuk kepribadian yang berakhlak karimah. Sebagaimana sabda Rosulullah SAW sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia. Nabi diutus oleh Allah untuk membimbing dan mengarahkan manusia kearah kebaikan yang hakiki dan juga sebagai figur konselor yang sangat mumpuni dalam memecahkan berbagai permasalahan yang berkaitan dnegan jiwa manusia agar manusia terhindar dari segala sifat-sifat yang negatif. Oleh karena itu, manusia diharapkan dapat saling memberikan bimbingan sesuai dengan kapasitasnya, sekaligus memberikan konseling agar tetap sabar dan tawakal dalam menghadapi perjalanan kehidupan yang sebenarnya. Dengan pendekatan Islami, maka pelaksanaan konseling akan mengarahkan klien kearah kebenaran dan juga dapat mebimbing dan mengarahkan hati, akal dan nafsu manusia untuk menuju kepribadian yang berkhlak karimah yang telah terkristalisasi oleh nilai-nilai ajaran Islam. Dan hal ini perlu diperhatikan oleh seorang guru untuk menunjang kesuksesan pendidikan Islam disekolah maupun madrasah dalam melaksanakan bimbingan dan konseling untuk mengentaskan berbagai permasalahan yang dihadapi oleh peserta didik serta mengarahkannya untuk membentuk insan kamil yang memiliki kepribadian berakhlak karimah. B. Rumusan masalah Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah yang muncul antara lain 1. Apa Pengertian Bimbingan Konseling dalam Islam? 2. Apasajakah Tujuan Bimbingan Konseling dalam Islam? 3. Apasajakah Teori Bimbingan Konseling dalam Islam? 4. Bagaimana Teknik Bimbingan Konseling dalam Islam? 5. Bagaimana Urgensi Bimbingan Konseling dalam Pembelajaran Islam? BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Bimbingan Konseling dalam Islam Bimbingan berasal dari kata “guidance” yang berarti pimpinan, arahan, pedoman, dan petunjuk. Kata “guidance” berasal dari kata “to guide” yang berarti menuntun, mempedomani, menjadi petunjuk jalan, mengemudikan. Pengertian bimbingan secara luas ialah suatu proses pemberian bantuan secara terus menerus dan sistematis kepada individu dalam memecahkan masalah yang dihadapinya, agar tercapai kemampuan untuk memahami dirinya, menerima dirinya, merealisasikan dirinya sesuai dengan potensi dan kemampuannya dalam mencapai penyesuaian diri dengan lingkungan, baik keluarga, sekolah, maupun masyarakat. Sedangkan pengertian konseling secara etimologi adalah nasehat, anjuran dan ajaran. Dengan demikian konseling dapat diartikan sebagai pemberian nasehat, pemberian anjuran dan pembicaraan dengan bertukar pikiran[1]. Sedangkan secara terminologi pengertian konseling adalah sebagaimana berikut C. Patterson 1959 mengemukakan bahwa konseling ialah proses yang melibatkan hubungan antar pribadi antara seorang terapis dengan satu klien atau lebih, dimana terapis menggunakan metode-metode psikologis atas dasar pengetahuan sitematik tentang kepribadian manusia dalam upaya meningkatkan kesehatan mental klien. Edwin C. Elwis 1970 mengemukakan bahwa konseling adalah suatu proses dimana orang yang bermasalah dibantu secara pribadi untuk merasa dan berprilaku yang lebih memuaskan melalui interaksi dengan seseorang yang tidak terlibat konselor yang menyediakan informasi dan reaksi yang merangsang klien untuk mengembangkan prilaku yang memungkinkannya berhubungan secara efektif dengan dirinya dan lingkungannya. Menurut Williamson, konseling diartikan sebagai suatu proses personalisasi dan individualisasi untuk membantu seseorang dalam mempelajari mata pelajaran di sekolah. Ciri-ciri perilaku sebagai warga negara dan nilai-nilai pribadi dan sosial serta kebiasaan dan semua kebiasaan lainnya, mempelajari keterampilan skill, sikap dan kepercayaan yang dapat membantu dirinya selaku makhluk yang dapat menyesuaikan diri secara normal. Dari pengertian-pengertian diatas dapat ditarik garis besarnya, bahwa konseling adalah suatu aktifitas pemberian nasihat dengan atau berupa anjuran-anjuran dan saran-saran dalam bentuk pembicaraan yang komunikatif antara konselor dan klien dengan menggunakan metode-metode psikologis atas dasar pengetahuan sistematik tentang kepribadian manusia dalam upaya meningkatkan kesehatan mental klien. Bimbingan dan konseling saling berkaitan satu sama lain. Hal ini dikarenakan bimbingan dan konseling merupakan suatu kegiatan yang integral. Konseling merupakan salah satu tekhnik dan alat dalam pelayanan bimbingan. Dan pendapat lain yang mengatakan bahwa bimbingan memusatkan diri pada pencegahan munculnya masalah, sedangkan konseling memusatkan diri pada pencegahan masalah individu atau dapat dikatakan bahwa bimbingan bersifat preventif sedangkan konseling bersifat kuratif[2]. Sedangkan definisi bimbingan dan konseling dalam pendidikan Islam ialah suatu aktifitas memberikan bimbingan, pengajaran, dan pedoman kepada peserta didik yang dapat mengembangkan potensi akal pikiran, kejiwaan, keimanan dan keyakinannya serta dapat menanggulangi problematika dalam keluarga, sekolah dan masyarakat dengan baik dan benar secara mandiri berdasarkan Al-Qur'an dan Al-Hadis. Dengan menggunakan teknik-teknik tertentu baik yang bersifat lahir ataupun batin yang dilakukan oleh guru BK atau BP dalam lingkungan sekolah atau madrasah. B. Tujuan serta Fungsi Bimbingan Konseling dalam Islam Tujuan Bimbingan Konseling dalam Islam Secara garis besar tujuan bimbingan konseling islam dapat dirumuskan untuk membantu individu mewujudkan dirinya sebagai manusia seutuhnya agar mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat. Sedangkan tujuan dari bimbingan dan konseling dalam Islam yang lebih terperinci adalah sebagai berikut Untuk menghasilkan suatu perbuatan, perbaikan, kesehatan, dan kebersihan jiwa dan mental. Jiwa menjadi tenang, jinak dan damai, bersikap lapang dada dan mendapatkan pencerahan taufik dan hidayah Tuhannya. Untuk menghasilkan suatu perubahan, perbaikan dan kesopanan tingkah laku yang dapat memberikan manfaat baik pada diri sendiri, lingkungan keluarga, lingkungan kerja maupun lingkungan sosial dan alam sekitarnya. Untuk menghasilkan kecerdasan rasa emosi pada individu sehingga muncul dan berkembang rasa toleransi, kesetiakawanan, tolong-menolong dan rasa kasih sayang. Untuk menghasilkan kecerdasan spiritual pada diri individu sehingga muncul dan berkembang rasa keinginan untuk berbuat taat kepada Tuhannya, ketulusan mematuhi segala perintahNya serta ketabahan menerima ujianNya. Untuk menghasilkan potensi Ilahiyah, sehingga dengan potensi itu individu dapat melakukan tugasnya sebagai khalifah dengan baik dan benar; ia dapat dengan baik menanggulangi berbagai persoalan hidup; dan dapat memberikan kemanfaatan dan keselamatan bagi lingkungannya pada berbagai aspek kehidupan. Untuk mengembalikan pola pikir dan kebiasaan konseli yang sesuai dengan petunjuk ajaran islam bersumber pada Al-Quran dan paradigma kenabian. Fungsi Bimbingan Konseling dalam Islam Fungsi bimbingan dan konseling dapat digolongkan menjadi tiga fungsi yaitu Remedial atau Rehabilitatif Peranan remedial berfokus pada masalah Penyesuaian diri, Menyembuhkan masalah psikologis yang dihadapi dan Mengembalikan kesehatan mental dan mengatasi gangguan emosional. Fungsi Edukatif atau Pengembangan Fungsi ini berfokus kepada masalah Membantu meningkatkan keterampilan-keterampilan dalam kehidupan, Mengidentifikasi dan memecahkan masalah-masalah hidup, Membantu meningkatkan kemampuan menghadapi transisi dalam kehidupan, dan Untuk keperluan jangka pendek, konseling membantu individu-individu menjelaskan nilai-nilai, menjadi lebih tegas, mengendalikan kecemasan, meningkatkan keterampilan komunikasi antar pribadi, memutuskan arah hidup, menghadapi kesepian dan semacamnya. Fungsi Preventif dan Kuratif Pencegahan dan Penyembuhan Fungsi ini membantu individu agar dapat berupaya aktif untuk melakukan pencegahan sebelum mengalami masalah-masalah kejiwaan karena kurangnya perhatian, dan melakukan penyembuhan bila terjadi sakit kejiwaannya. Upaya preventif dan kuratif meliputi pengembangan strategi dan program yang dapat digunakan untuk mencoba mengatasi resiko-resiko hidup yang tidak perlu terjadi. Fungsi utama bimbingan dan konseling dalam Islam yang hubungannya dengan kejiwaan tidak dapat terpisahkan dengan masalah spiritual keyakinan. Islam memberikan bimbingan kepada manusia agar kembali kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah. Fungsi bimbingan dan konseling di sini memberikan bimbingan kepada penyembuhan terhadap ganggauan mental berupa sikap dan cara berpikir yang salah dalam menghadapi problem individu setelah individu dapat kembali dalam kondisi yang bersih dan dapat membedakan mana yang baik dan buruk, mana yang bermanfaat dan tidak bermanfaat, mana yang baik bagi dirinya dan orang lain atau sebaliknya barulah dikembangkan ke arah pengembangan dan pendidikan bagi mereka. Fokus bimbingan dan konseling Islam selain memberikan perbaikan dan penyembuhan pada tahap mental, spiritual atau kejiwaan, dan emosional, kemudian melanjutkan materi bimbingan dan konseling kepada pendidikan dan pengembangan dengan menanamkan nilai-nilai dan wahyu sebagai pedoman hidup. C. Teori Bimbingan Konseling dalam Islam Yang dimaksud dengan teori-teori konseling dalam Islam adalah landasan yang benar dalam melaksanakan proses bimbingan dan konseling agar dapat berlangsung dengan baik dan menghasilkan perubahan-perubahan positif bagi klien mengenai cara dan paradigma berfikir, cara menggunakan potensi nurani, cara berperasaan, cara berkeyakinan dan cara bertingkah laku berdasarkan Al-Quran dan As-Sunnah. Teori-teori tersebut sebagaimana yang telah dipaparkan oleh Hamdani Bakran 2002 adalah sebagaimana berikut Teori Al-Hikmah Sebuah pedoman, penuntun dan pembimbing untuk memberi bantuan kepada individu yang sangat membutuhkan pertolongan dalam mendidik dan mengembangkan eksistensi dirinya hingga ia dapat menemukan jati diri dan citra dirinya serta dapat menyelesaikan atau mengatasi berbagai permasalahan hidup secara mandiri. Proses aplikasi konseling teori ini semata-mata dapat dilakukan oleh konselor dengan pertolongan Allah, baik secara langsung maupun melalui perantara, dimana ia hadir dalam jiwa konselor atas izin-Nya. Teori Al-Mauidhoh Hasanah Yaitu teori bimbingan atau konseling dengan cara mengambil pelajaran-pelajaran dari perjalanan kehidupan para Nabi dan Rasul. Bagaimana Allah membimbing dan mengarahkan cara berfikir, cara berperasaan, cara berperilaku serta menanggulangi berbagai problem kehidupan. Bagaimana cara mereka membangun ketaatan dan ketaqwaan kepada-Nya. Yang dimaksud dengan Al-Mau’izhoh Al-Hasanah ialah pelajaran yang baik dalam pandangan Allah dan Rasul-Nya, yaitu dapat membantu klien untuk menyelesaikan atau menanggulangi problem yang sedang dihadapinya. Teori Mujadalah Yang dimaksud teori Mujadalah ialah teori konseling yang terjadi dimana seorang klien sedang dalam kebimbangan. Teori ini biasa digunakan ketika seorang klien ingin mencari suatu kebenaran yang dapat menyakinkan dirinya, yang selama ini ia memiliki problem kesulitan mengambil suatu keputusan dari dua hal atau lebih; sedangkan ia berasumsi bahwa kedua atau lebih itu lebih baik dan benar untuk dirinya. Padahal dalam pandangan konselor hal itu dapat membahayakan perkembangan jiwa, akal pikiran, emosional, dan lingkungannya. Prinsip-prinsip dari teori ini adalah sebagai berikut Harus adanya kesabaran yang tinggi dari konselor Konselor harus menguasai akar permasalahan dan terapinya dengan baik Saling menghormati dan menghargai Bukan bertujuan menjatuhkan atau mengalahkan klien, tetapi membimbing klien dalam mencari kebenaran Rasa persaudaraan dan penuh kasih sayang Tutur kata dan bahasa yang mudah dipahami dan halus Tidak menyinggung perasaan klien Mengemukakan dalil-dalil Al-Qur’an dan As-Sunnah dengan tepat dan jelas Ketauladanan yang sejati. Artinya apa yang konselor lakukan dalam proses konseling benar-benar telah dipahami, diaplikasikan dan dialami konselor. Karena Allah sangat murka kepada orang yang tidak mengamalkan apa yang ia nasehatkan kepada orang lain. D. Teknik Bimbingan Konseling dalam Islam Konseling merupakan aktifitas untuk menciptakan perubahan-perubahan dan perbaikan-perbaikan. Untuk mencapai tujuan yang diharapkan, ada perlunya dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling membutuhkan teknik-teknik yang memadai. Berikut ini adalah beberapa teknik konseling sebagaimana yang telah disampaikan oleh Hamdani Bakari 2002, yakni Teknik yang bersifat lahir Teknik yang bersifat lahir ini menggunakan alat yang dapat di lihat, di dengar atau dirasakan oleh klien anak didik yaitu dengan menggunakan tangan atau lisan antara lain Dengan menggunakan kekuatan, power dan otoritas Keinginan, kesungguhan dan usaha yang keras Sentuhan tangan terhadap klien yang mengalami stres dengan memijit di bagian kepala, leher dan pundak Nasehat, wejangan, himbauan dan ajakan yang baik dan benar. Maksudnya dalam konseling, konselor lebih banyak menggunakan lisan yang berupa pertanyaan yang harus dijawab oleh klien dengan baik, jujur dan benar. Agar konselor bisa mendapatkan jawaban dan pernyataan yang jujur dan terbuka dari klien, maka kalimat yang dilontarkan konselor harus mudah dipahami, sopan dan tidak menyinggung perasaan atau melukai hati klien. Demikian pula ketika memberikan nasehat hendaklah dilakukan denagn kalimat yang indah, bersahabat, menenangkan dan menyenangkan. Menbacakan do'a atau berdo'a dengan menggunakan lisan Sesuatu yang dekat dengan lisan yakni dengan air liur hembusan tiupan Teknik yang Bersifat Batin Yaitu teknik yng hanya dilakukan dalam hati dengan do'a dan harapan namun tidak usaha dan upaya yang keras secara konkrit, seperti dengan menggunakan potensi tangan dan lisan. Oleh karena itulah Rosululloh bersabda "bahwa melakukan perbuatan dan perubahan dalam hati saja merupakan selemah-lemahnya iman". Teknik konseling yang ideal adalah dengan kekuatan, keinginan dan usaha yang keras dan sungguh-sungguh dan diwujudkan dengan nyata melalui perbuatan, baik dengan tangan, maupun sikap yang lain. Tujuan utamanya adalah membimbing dan mengantarkan individu anak didik kepada perbaikan dan perkembangan eksistensi diri dan kehidupannya baik dengan Tuhannya, diri sendiri, lingkungan keluarga, lingkungan pendidikan dan lingkungan masyarakat. E. Urgensi Bimbingan Konseling dalam Pembelajaran Islam Dasar pemikiran penyelenggaraan bimbingan dan konseling disekolah atau madrasah, bukan terletak pada ada atau tidak adanya landasan hukum perundang undangan atau ketentuan dari atas, namun yang lebih penting adalah upaya memfasilitasi peserta didik agar mampu mengembangkan potensi dirinya atau mencapai tugas-tugas perkembangannya menyangkut aspek fisik, emosi, intelektual, social, dan moral-spiritual. Sebagai seorang individu yang berada dalam proses berkembang atau menjadi on becaming, yaitu berkembang ke arah kematangan atau kemandirian. Untuk mencapai kematangan dan kemandirian tersebut, siswa memerlukan bimbingan karena mereka masih kurang memiliki pemahaman atau wawasan tentang dirinya dan lingkungannya, juga pengalaman dalam menentukan arah kehidupannya serta proses perkembangan itu tidak selalu berjalan dalam arus linier, lurus, atau searah dengan potensi, harapan dan nilai-nilai yang dianut. Perkembangan siswa tidak lepas dari pengaruh lingkungan, baik fisik, psikis, maupun social. Sifat yang melekat pada lingkungan adalah perubahan. Perubahan yang terjadi dalam lingkungan dapat mempengaruhi gaya hidup warga masyarakat. Apabila perubahan ang terjadi itu sulit diprediksi, atau diluar jangkauan kemampuan, maka akan melahirkan kesenjangan perkembangan perilaku konseli,seperti terjadinya stagnasi perkembangan, masalah-masalah pribadi atau penyimpangan perilaku. Iklim lingkungan kehidupan yang kurang sehat, seperti maraknya tayangan televisi dan media-media lain, ketidakharmonisan dalam kehidupan keluarga, dan dekandensi moral orang dewasa ini mempengaruhi perilaku atau gaya hidup siswa yang cenderung menyimpang dari kaidah-kaidah moral, seperti pelanggaran tata tertib, pergaulan bebas, tawuran, dan kriminalitas. Upaya menangkal dan mencegah perilaku-perilaku yang tidak diharapkan seperti yang disebutkan, adalah mengembangkan potensi siswa dan memfasilitasi mereka secara sistematik dan terprogram untuk mencapai standar kompetensi kemandirian. Dengan demikian, pendidikan yang bermutu efektif dan ideal adalah pendidikan yang tidak mengesampingkan bimbingan dan konseling. Pendidikan yang mengabaikan bimbingan dan konseling, hanya akan menghasilkan siswa yang pintar dan terampil dalam aspek akademik, tetapi kurang memiliki kemampuan atau kematangan dalam aspek kepribadian. Untuk mencapai tujuan pendidikan yang dicita-citakan itu bimbingan konseling disekolah di orientasikan kepada upaya memfasilitasi perkembangan potensi siswa, yang meliputi aspek pribadi, belajar dan karir, atau terkait dengan perkembangan siswa sebagai makhluk yang berdimensi biopsikososiospiritual biologis, psikis, sosial dan spiritual[3]. BAB III PENUTUP Kesimpulan Bimbingan dan konseling dalam pendidikan Islam ialah suatu aktifitas memberikan bimbingan, pengajaran, dan pedoman kepada peserta didik yang dapat mengembangkan potensi akal pikiran, kejiwaan, keimanan dan keyakinannya serta dapat menanggulangi problematika dalam keluarga, sekolah dan masyarakat dengan baik dan benar secara mandiri berdasarkan Al-Qur'an dan Al-Hadis. Secara garis besar tujuan bimbingan konseling islam dapat dirumuskan untuk membantu individu mewujudkan dirinya sebagai manusia seutuhnya agar mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat. Landasan yang benar dalam melaksanakan proses bimbingan dan konseling agar dapat berlangsung dengan baik dan menghasilkan perubahan-perubahan positif bagi klien mengenai cara dan paradigma berfikir, cara menggunakan potensi nurani, cara berperasaan, cara berkeyakinan dan cara bertingkah laku berdasarkan Al-Quran dan As-Sunnah. Cara yang digunakan antara lain dengan teori Al- hikmah, Al-Mauidhoh Hasanah , dan Al- Mujadalah. Konseling merupakan aktifitas untuk menciptakan perubahan-perubahan dan perbaikan-perbaikan. Untuk mencapai tujuan yang diharapkan, ada perlunya dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling membutuhkan teknik-teknik yang memadai. Yaitu teknik lahir dan teknik batin. Dalam penerapannya dalam dunia pendidikan, sebagai upaya menangkal dan mencegah perilaku-perilaku menyimpang dari siswa adalah mengembangkan potensi siswa dan memfasilitasi mereka secara sistematik dan terprogram untuk mencapai standar kompetensi kemandirian. Dengan demikian, pendidikan yang bermutu efektif dan ideal adalah pendidikan yang tidak mengesampingkan bimbingan dan konseling. Karena Pendidikan yang mengabaikan bimbingan dan konseling, hanya akan menghasilkan siswa yang pintar dan terampil dalam aspek akademik, tetapi kurang memiliki kemampuan atau kematangan dalam aspek kepribadian. DAFTAR PUSTAKA Bakari, Hamdani. 2002. Konseling dan Psikoterapi Islam. Fajar Pustaka. Yogyakarta Ahmad Mubarok, Al-Irsyad an Nafsy, Konseling Agama Teori dan Kasus Yogyakarta Fajar Pustaka Baru, 2002 Farid Hariyanto, Makalah dalam Seminar Bimbingan dan Konseling Agama Jakarta 2007 Aunur Rahim Faqih, Bimbingan dan Konseling dalam Islam, UII press. Jakarta 2001 Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan depaartemen Pendidikan Nasional, Rambu-rambu Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling dalam Jalur Pendidikan Formal. Jakarta 2007
Akuhabis ulang tahun, kalau aku mengucapkan ke orang lain, biasanya kubilang, "selamat ulang dan ilang tahun!" Ulang dan ilang. Kontradiksi makna yang benar adanya. Aku merayakan hari lahir ke-19, di saat itu, usiaku bertambah satu secara angka, namun berkurang satu secara esensi. Menjadi lebih akrab kepada kematian.
Materiuntuk layanan klasikal maupun sebagai penambahan wawasan. 53. AKU SUDAH PUBER ATAU BELUM 54. MANDIRI 55. MENANAMKAN RASA PERCAYA DIRI. 56. TANGGUNG JAWAB REMAJA . 57. MENUNDA PERNIKAHAN DINI, PILIHAN YANG SMART dirinya secara apa adanya dengan segala risiko kekuatan dan kelemahannya. Ia memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas
. 123 119 302 422 108 338 197 305
untuk apa aku lahir dan hidup materi bk