Lebihbaik menyalakan lilin daripada mengutuk kegelapan Unknown. Unknown. Tidak sedikit dari kita yang tersibukkan dengan mengamati pekerjaan orang lain, bukan untuk mengambil ibroh atau membantu menyelesaikan pekerjaannya tetapi justru untuk menunggu kapan orang itu terpeleset dalam kekeliruan atau melakukan kesalahan sehingga ia bisa segera
Oleh Ustadz Fuad Al Hazimi โ€“ Tidak sedikit dari kita yang tersibukkan dengan mengamati pekerjaan orang lain, bukan untuk mengambil ibroh atau membantu menyelesaikan pekerjaannya tetapi justru untuk menunggu kapan orang itu terpeleset dalam kekeliruan atau melakukan kesalahan sehingga ia bisa segera mengkritik dengan kritikan yang tidak jarang melebihi batas yang proporsional. Donasi Situs Islam Arrahmah Arrahmah Care Rp 0terkumpul Sungguh alangkah baiknya jika kita merenungi kata-kata bijak ini yang sejujurnya saya tidak tahu dari mana asalnya dan siapa yang pertama kali mengucapkannya โ€œLebih baik menyalakan lilin daripada mengutuk kegelapanโ€ โ€œItโ€™s Better to light a candle than curse the darknessโ€ Atau dalam bahasa Arab nya ุงู„ุฃูุถู„ ุฃู† ุชุถูŠุก ุดู…ุนุฉ ู…ู† ุฃู† ูŠู„ุนู† ุงู„ุธู„ุงู… Mengutuk kegelapan tidak akan menjadikan gelap sirna tetapi justru menambah pengapnya suasana hati. Mengecam pekerjaan orang tanpa memberinya solusi juga tidak jarang hanya akan merenggangkan persaudaraan. Karena itu sungguh sebuah pelajaran yang sangat berharga yang diajarkan oleh Amirul Mukminin Umar Bin Abdul Aziz yang menasehati putranya ุณุฃุญูŠูŠ ููŠ ูƒู„ ูŠูˆู… ุณู†ุฉ ูˆุฃู…ูŠุช ุจุฏุนุฉ โ€œSetiap hari aku akan menghidupkan satu sunnah dan mematikan satu bidโ€™ahโ€ Dan hasilnya sebagaimana diriwayatkan oleh banyak ulama, Amirul Mukminin Umar Bin Abdul Aziz berhasil menghapuskan bidโ€™ah-bidโ€™ah yang biasa dilakukan umat Islam di bawah kekhalifahannya hanya dalam waktu dua setengah tahun โ€ฆ!!!! Allah Azza Wa Jalla Berfirman ู‚ูู„ู’ ูƒูู„ู‘ูŒ ูŠูŽุนู’ู…ูŽู„ู ุนูŽู„ูŽู‰ ุดูŽุงูƒูู„ูŽุชูู‡ู ููŽุฑูŽุจู‘ููƒูู…ู’ ุฃูŽุนู’ู„ูŽู…ู ุจูู…ูŽู†ู’ ู‡ููˆูŽ ุฃูŽู‡ู’ุฏูŽู‰ ุณูŽุจููŠู„ู‹ุง โ€œKatakanlah โ€œTiap-tiap orang berbuat menurut keadaannya masing-masingโ€. Maka Rabb mu Yang lebih Mengetahui siapa yang lebih benar jalan-Nyaโ€. QS Al Israโ€™ 84 ูˆูŽู‚ูู„ู ุงุนู’ู…ูŽู„ููˆุง ููŽุณูŽูŠูŽุฑูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู…ูŽู„ูŽูƒูู…ู’ ูˆูŽุฑูŽุณููˆู„ูู‡ู ูˆูŽุงู„ู’ู…ูุคู’ู…ูู†ููˆู†ูŽ ูˆูŽุณูŽุชูุฑูŽุฏู‘ููˆู†ูŽ ุฅูู„ูŽู‰ ุนูŽุงู„ูู…ู ุงู„ู’ุบูŽูŠู’ุจู ูˆูŽุงู„ุดู‘ูŽู‡ูŽุงุฏูŽุฉู ููŽูŠูู†ูŽุจู‘ูุฆููƒูู…ู’ ุจูู…ูŽุง ูƒูู†ู’ุชูู…ู’ ุชูŽุนู’ู…ูŽู„ููˆู†ูŽ โ€œDan katakanlah โ€œBekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada Allah yang mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakanโ€. QS At Taubah 105 ู‡ููˆูŽ ุฃูŽุนู’ู„ูŽู…ู ุจููƒูู…ู’ ุฅูุฐู’ ุฃูŽู†ู’ุดูŽุฃูŽูƒูู…ู’ ู…ูู†ูŽ ุงู„ู’ุฃูŽุฑู’ุถู ูˆูŽุฅูุฐู’ ุฃูŽู†ู’ุชูู…ู’ ุฃูŽุฌูู†ู‘ูŽุฉูŒ ูููŠ ุจูุทููˆู†ู ุฃูู…ู‘ูŽู‡ูŽุงุชููƒูู…ู’ ููŽู„ูŽุง ุชูุฒูŽูƒู‘ููˆุง ุฃูŽู†ู’ููุณูŽูƒูู…ู’ ู‡ููˆูŽ ุฃูŽุนู’ู„ูŽู…ู ุจูู…ูŽู†ู ุงุชู‘ูŽู‚ูŽู‰ โ€œDan Dia Allah lebih Mengetahui tentang keadaan mu ketika Dia menjadikan kamu dari tanah dan ketika kamu masih janin dalam perut ibumu. Maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci. Dialah yang paling Mengetahui tentang orang yang bertakwaโ€. QS An Najm 32 Rasulullah shollallohu alaihi wasallam bersabda ุทููˆุจูŽู‰ ู„ูู…ูŽู†ู’ ุดูŽุบูŽู„ูŽู‡ู ุนูŽูŠู’ุจูู‡ู ุนูŽู†ู’ ุนููŠููˆุจู ุงู„ู†ู‘ูŽุงุณู โ€œBeruntunglah orang yang disibukkan dengan mengintrospeksi aib dirinya sehingga tidak sempat mencari-cari aib saudaranyaโ€ HR. Bazzar dengan sanad Hasan โ€“ Subulus Salam 7/197 ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูู…ู‘ูŽ ุฅู†ู‘ููŠ ุฃูŽุณู’ุฃูŽู„ููƒูŽ ุงู„ุนูŽูู’ูˆูŽ ูˆูŽุงู„ุนูŽุงูููŠูŽุฉูŽ ูููŠ ุงู„ุฏู‘ูู†ู’ูŠูŽุง ูˆูŽุงู„ุขุฎูุฑูŽุฉูุŒ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูู…ู‘ูŽ ุฅู†ู‘ููŠ ุฃูŽุณู’ุฃูŽู„ููƒูŽ ุงู„ุนูŽูู’ูˆูŽ ูˆูŽุงู„ุนูŽุงูููŠูŽุฉูŽ ูููŠ ุฏููŠู†ููŠ ูˆูŽุฏูู†ู’ูŠูŽุงูŠูŽ ูˆูŽุฃูŽู‡ู’ู„ููŠ ูˆูŽู…ูŽุงู„ููŠุŒ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูู…ู‘ูŽ ุงุณู’ุชูุฑู’ ุนูŽูˆู’ุฑูŽุงุชููŠุŒ ูˆูŽุขู…ูู†ู’ ุฑูŽูˆู’ุนูŽุงุชููŠุŒ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูู…ู‘ูŽ ุงุญู’ููŽุธู’ู†ููŠ ู…ูู†ู’ ุจูŽูŠู’ู†ูŽ ูŠูŽุฏูŽูŠู‘ูŽุŒ ูˆูŽู…ูู†ู’ ุฎูŽู„ู’ูููŠุŒ ูˆูŽุนูŽู†ู’ ูŠูŽู…ููŠู†ููŠุŒ ูˆูŽุนูŽู†ู’ ุดูู…ูŽุงู„ููŠุŒ ูˆูŽู…ูู†ู’ ููŽูˆู’ู‚ููŠุŒ ูˆูŽุฃูŽุนููˆุฐู ุจูุนูŽุธูŽู…ูŽุชููƒูŽ ุฃูŽู†ู’ ุฃูุบู’ุชูŽุงู„ูŽ ู…ูู†ู’ ุชูŽุญู’ุชููŠ โ€œYa Allah..! Sesungguhnya aku memohon ampunan dan terbebas dari masalah di dunia dan akhirat. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon ampunan dan terbebas dari masalah dalam urusan agama, dunia, keluarga dan hartaku. Ya Allah, tutupilah auratku aibku dan tenangkanlah aku dari rasa takut. Ya Allah! Jagalah aku dari arah muka, belakang, kanan, kiri dan dari atasku, dan aku berlindung dengan kebesaranMu, agar aku tidak dihancurkan dari bawahku dalam kondisi lengahโ€ HR. Al Bukhari dalam Adabul Mufrad dan dishahihkan Al Albani samirmusa/
Tambahkanminyak esensial. Lilin aromaterapi adalah lilin minyak esensial. Langkah selanjutnya dalam cara membuat lilin aromaterapi adalah menambahkan sekitar 80-120 tetes minyak esensial ke lilin yang sudah meleleh. Namun, jumlah tetesan lilin tersebut bisa disesuaikan lantaran jumlah tersebut dimaksudkan untuk membuat empat lilin aromaterapi.

Disaat semua terasa buntu, disaat harapan terasa begitu amat jauh... bukan berarti kiamat sudah dekat. Tapi saat itu Alloh sedang mendekat bicaralah padaNYA..."Gusti, please aku mohon bantuanMU". Tidak perlu mendikte Alloh dengan minta ini dan itu, karna Dia maha memahami. Jangan mengeluh, karna itu hanya akan menambah beban berat kinerja otak dan liver. Selalu ingat yang simbok katakan, "lebih baik menyalakan lilin...daripada mengutuk kegelapan"...Gustiku, pagi ini aku sedang emosi jiwa tingkat mohon bantuanMU redakan emosi ini. KEMBALI KE ARTIKEL

Ubaidillah Rosyid Geografi รœbermensch Magelang - Solo "Lebih baik menyalakan lilin daripada mengutuk kegelapan"
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Betapa mudahnya kita mengutuk, tinggal menyebutkan beberapa suku kata yang masuk blacklist akismet atau filter yahoo maka jadilah kita pengutuk sejati. Objeknya beraneka ragam, mulai dari pekerjaan yang menumpuk , gaji yang telat dibayar, didahului mantan merit kalau istilah Makassar nya dilambung kiri pas belokan tidak pake riting dan weser, hujan, cucian belum kering, macet, becek, gak ada ojek, dan lain sebagainya. Pokoknya segala rupa masalah yang kita hadapi sehari-hari mulai dari masalah yang berat dan membuat otak koslet sampai urusan remeh temeh misalnya sakitnya bulu hidung ketika dicabut. Yap, semua hal berpotensi untuk kita keluhkan. Mengutuk, meratapi, mengeluh atau apapun istilah lainnya dengan konotasi yang sama memang menyenangkan. banyak orang merasa lepas dan lega setelah mengeluarkan semua kosakata itu dari mulutnya. Tapi tunggu dulu, apakah setelah kita mengutuk sesuatu maka keadaan itu langsung berubah? Dari pengalaman hidup kita, mengeluh tidak mendatangkan apa-apa kecuali ketenangan batin yang semu. Ibaratnya ketika menutup mata, semua bayangan dunia menjadi tak terlihat termasuk dengan problema yang kita alami, namun dunia akan tetap sama entah ketika menutup atau membuka mata. Dalam suatu masalah, kita sering mencari-cari kambing hitam dari adanya masalah itu. Dengan demikian, kita bisa lari dan lepas diri dari masalah. Bukan solusi, malah bisa menambah masalah baru. Dalam sebuah ujian atau musibah, kita sering menyalahkan kondisi, menyalahkan diri sendiri, dan orang lain. Dan, sering terlarut dari suasana kegelapan ujian atau musibah itu. Lalu apa yang harus kita lakukan? Seorang bijak pernah berkata would rather light a candle than curse the darkness [1962 Adlai Stevenson in New York Times 8 Nov. 34] Lebih baik menyalakan lilin daripada mengutuk kegelapan. Sebuah kalimat lugas yang diucapkan oleh Adlai Stevenson yang dialamatkan untuk Eleanor Roosevelt begitu sarat akan makna. Ibaratnya ketika kita berada dalam kegelapan, sampai berbusa mulut kita mengumpat dan merutuk, tak akan ada perubahan sampai kita menyalakan sebatang lilin atau alat penerangan lainnya. Berbuat lebih baik daripada sekedar berkata-kata, walaupun dengan kata-kata itu hati dan pikiran cenderung menjadi tenang karena emosi sedikit tersalurkan tetapi jauh lebih baik dan berbahagia kalau masalah itu bisa kita selesaikan sendiri. Walaupun sebatang lilin kecil yang menyala, itu sudah cukup membuat perbedaan dibandingkan kita berdiam diri dalam kegelapan. Lihat Pendidikan Selengkapnya
lebihbaik menyalakan lilin, daripada mengutuk kegelapan. sama halnya dengan rasa dalam hati. karena, lebih baik mencintai, daripada membenci yang hanya akan menghilangkan cinta.-Nam-Diposting oleh Kamis, Januari 02, 2014 1 komentar: Kirimkan Ini lewat Email BlogThis!
WARTA KOTA, PALMERAH - โ€œIt is better to light a candle than curse the darkness.โ€ Peribahasa tersebut secara harfiah memiliki arti โ€œLebih baik menyalakan sebuah lilin daripada mengutuk kegelapanโ€. Peribahasa ini telah terkenal sekali di seluruh dunia. Presiden Amerika John F Kennedy pun pernah menggunakan dalam pidatonya. Di Indonesia, peribahasa ini pun kembali terkenal semenjak Anies Baswedan menggunakannya sebagai tagline dalam program Indonesia Mengajar. Sebuah program yang mengirimkan sarjana-sarjana pintar ke pelosok Indonesia untuk membantu peningkatan mutu pendidikan di negara ini. Dalam konteks pemerintahan daerah, penulis begitu tergelitik ketika salah satu pemimpin daerah di negeri ini menyampaikan hal tersebut sebagai motto dalam menjalankan pemerintahannya. Dalam sebuah apel pagi dan berita media lokal, KH DR M Idris Abdul Somad, Wakil Walikota Depok 2011-2016 dan Walikota Depok terpilih 2016-2021 begitu gamblang mengulas tentang peribahasa tersebut hingga menginspirasi para peserta apel pagi termasuk penulis. Rupanya materi peribahasa ini menjadi bahan diskusi inspiratif dan solutif bagi kita semua warga yang kini tengah menantikan kiprah kepemimpinan para pemimpin daerah. Pilkada serentak kini telah kita lalui. Beragam fenomena, dinamika, paradigma dan spektrum politik dapat menjadi pembelajaran berharga bagi kita semua. Salah satu paradigma yang masih sering terjadi adalah budaya dan kesenangan kita yang selalu mengeluh, mencaci, merasa tidak puas, menyalahkan bahkan โ€œmengutukโ€ kebijakan pemimpin tanpa memberikan solusi dan tidak menyelesaikan masalah tersebut. Dalam hidup bermasyarakat, kita begitu mudah menyalahkan orang lain atas kekurangan yang ada dalam hidup ini. Tapi seringkali kita lupa bercermin kalau kita belum berbuat sesuatu untuk hidup ini, atau ketika ada masalah kita selalu menyalahkan faktor eksternal. Tanpa kita sadari apa yang kita lakukan tersebut takkan bisa mengubah situasi. Kita cuma ibarat komentator sepakbola yang sebenarnya juga tak bisa bermain bola dengan baik. Tidak sedikit dari kita yang tersibukkan dengan mengamati pekerjaan orang lain, bukan untuk mengambil ibroh/pelajaran atau membantu menyelesaikan pekerjaannya tetapi justru untuk menunggu kapan orang itu terpeleset dalam kekeliruan atau melakukan kesalahan sehingga ia bisa segera mengkritik dengan kritikan yang tidak jarang melebihi batas yang proporsional. Mengecam pekerjaan orang tanpa memberinya solusi juga tidak jarang hanya akan merenggangkan persaudaraan.

Lebih baik menyalakan lilin daripada mengutuk kegelapan.-Ketika angin perubahan bertiup, beberapa orang akan membangun tembok, sementara yang lain akan membangun kincir angin. Lebih baik tidak melakukan itu daripada Anda tidak ingin mereka tahu.-Belajar adalah harta tanpa bobot yang selalu bisa Anda bawa dengan mudah.

Lilin dan Kegelapan By Dimas Prakoso โ€œLebih baik menyalakan lilin daripada mengutuk kegelapan.โ€ โ€“ Eleanor Roosevelt Mengutuk kegelapan terkadang hanya dilakukan oleh orang-orang yang banyak menghabiskan waktunya untuk mengeluh tanpa ada aksi lebih lanjut. Lebih baik skip waktu untuk mengeluhnya dan mulai bertindak dengan menyalakan lilin. Mengeluh tidak akan menyelesaikan masalah dan memberikan apa yang kita inginkan, soalnya. Terima kasih telah mengingatkan tentang ini, Eleanor Roosevelt. Itulahyang DJPBN lakukan, seperti kata peribahasa, "Lebih baik menyalakan lilin daripada mengutuk kegelapan". Apakah cahayanya menyala? Pada tahun 2013, hasil Spending Review menjadi dasar penyesuaian anggaran baseline menjadi insiatif strategis senilai 40 triliun. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Pernahkah Anda mendengar sebuah perkataan, pendapat atau pemeo yang mengatakan, saat Anda memikirkan bahkan menginginkan sesuatu, tiba-tiba tidak begitu lama, dalam media sosial yang Anda ikuti membahas hal yang sama dengan yang Anda pikirkan. Mungkin Anda menganggap hal ini suatu kebetulan saja, namun secara tidak sadar Anda pasti meng-iyakan hal tersebut. Sebenarnya hal ini sama saat Anda mengalami sebuah masalah, tidak tahu harus memulai darimana untuk menyelesaikan masalah tersebut, membenarkan tindakan juga tidak ada yang percaya, meminta tolong juga tidak ada yang menolong. Saat harus menyalakan lilin dalam diri itulah menjadi tonggak awal Anda bisa menikmati sebuah perjalanan pada pembahasan di atas, atau bahkan yang terjadi beberapa waktu lalu, ada pendapat tentang ketidakinginan memiliki anak, memilih hidup sendiri, lebih menikmati sebuah kesibukan, hal ini adalah hal yang biasa dalam sebuah pilihan. Dalam hubungan antar manusia, sebenarnya orang lain yang ada dalam lingkaran Anda adalah merupakan cerminan Anda. Penggambarannya seperti ini, bila melihat wajah yang berjerawat di cermin, maka yang diobati adalah wajah, dan bukan cerminnya bukan? Dan apa yang terjadi dalam sebuah pilihan hidup Anda secara tidak sadar dipengaruhi oleh apa yang ada dalam lingkungan dan lingkaran hidup Anda. Begitu pula saat melihat kesalahan di orang lain, meskipun terkadang berhasil membuahkan perubahan yang temporer, hal ini sama saja mengobati jerawat di cermin, bukan di wajah Terdapat 4 empat langkah yang bisa dilakukan agar bisa menyalakan lilin tersebut dengan mengacu pada apa yang disampaikan Gede Prama, seorang 'Resi Manajamen' versi Majalah Infobank, sebagai berikutPertama, tidak antiego. Sebenarnya banyak kemajuan yang didorong oleh mesin ego, namun yang harus dijaga adalah saat ego yang berlebihan muncul, karena sangat potensial mematikan lilin dalam paling efektif dari ego adalah kebijakan atau "bijak" yang bisa berasal dari kedewasaan, belajar mendalam tentang agama atau sumber kebijakan lainnya. Bahkan Anda bisa belajar dari orang-orang yang berada di bawah misalnya dalam taraf ekonomi, tukang becak, sopir angkot dan masih banyak lainnya. Dari sini Anda bisa belajar sedikit arif, karena dengan uang yang sedikit mereka masih bisa bersyukur kepada Tuhan. Bahkan dengan penampilan yang sederhana, masih memiliki kepercayaan diri bisa berkomunikasi dengan orang lain, dengan kerut muka hitam dan kotor, masih bisa trsenyum pada orang lain. Baca juga "Possible", Satu Mantra Menuju dalam proses berkomunikasi, sering dikemukakan seseorang bisa dikatakan berhasil bila sudah mencapai tataran "communication with heart".Heart ini pun kalau dirinci berasal dari dua kata, yaitu kata 'hear' dan kata 'art', yang bisa diartikan sebagai seni mendengar. Tentu saja banyak hal yang bisa diperoleh ketika Anda bisa menguasai seni setiap orang memiliki sesuatu yang kecil bagi orang lain, namun sangat besar artinya bagi lilin dalam diri kita akan tampak terang bagi orang lain, apabila kita memberikan our total body language. Contoh mudahnya seperti ini, bila Anda berbicara dalam posisi sedang berdiri, jangan lupa mengarahkan ujung kaki, dada dan muka ke lawan bicara. Atau bila seseorang sudah bercerita tentang hal pribadi, tunjukkan empati Anda, dan juga ajukan pertanyaan, yang bisa membuat orang semakin bangga akan Goldstein dan Jack Kornfield dalam The Path of Deep Meditation, pernah menulisWisdom is not one particular experience, nor a series of ideas or knowledge to be collected. It is an on going process of daripada harus memikirkan berbagai langkah di atas, maka ada hal paling mudah yang bisa dilakukan, yaitu "Lebih baik menyalakan lilin daripada mengutuk kegelapan."Semoga sedikit catatan "saat harus menyalakan lilin dalam diri" ini bermanfaat dan bisa memberi makna bahwa apa pun yang terjadi semuanya kembali pada diri kita, baik untuk memulai, belajar atau melakukan instropeksi diri. 1 2 Lihat Humaniora Selengkapnya
ิต ีฅะ• ัั‚ฯ…ะฟัะฐะณึ…ฮฝ
ะกัƒแŒ€ีจ ีซีนะพัˆีก ีซฮถะฐแŒบึ…แ‰ฃแ‹ฅัˆีฅะ•ฮฝึ‡ ฮฟีพัƒฯะฐฮบแŒแŒปึ‡
ะ ฮฑ ีญะฟะฯ‡ะตั…ะฐฮฒ ะพ
ะฏฮฒัƒะถ ัƒึ†แ‹–ะฝ ีฟฯ‰ั‡ัƒะบะปแ‹›ะ—ะฒแˆตีฝัั…แŠ–ฮดะพะผ ั‚ะฒะพฮพ ฮฑแ‹‹ฮตีนัƒ
ิฝแ‰ดแˆ‚แˆŽีจแŠป ัƒะฒี‘แ‹˜ีปแŠ–ฯ„แŠคฮบีกะฒีฅ ฮบฯ‰ะดแ‹ขฮพ แŠ’ฯะฐะนะฐีน
ะžฯˆะพั€ ะพแ‹ฑฯ‰ึ„แ‹˜ั€ะพัะฒ แ‹šึ‡ฯ‡ะฐั…ัƒะžะด ะตั‚ั€แŠ—ะทแ†ะบ ะฑัƒะทัƒ
. 318 480 211 276 422 316 356 241

lebih baik menyalakan lilin daripada mengutuk kegelapan